FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Merayakan Lustrum VI

Pada Rabu, 3 Mei 2023 pukul 09:00 - 11:30 WIB, Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma mengadakan seminar puncak sebagai salah satu rangkaian acara Lustrum ke-VI Fakultas Sastra. Seminar ini mengusung tema “Tanggung Jawab Insan Sastra sebagai Global Citizen dalam Merespons Permasalahan Dunia”. Dalam seminar ini diundang Prof. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M. A., M. Phil., Ph.D., Guru Besar Antropologi Universitas Gadjah Mada dan Prof. Novita Dewi, M. S., M. A., (Hons.), Ph.D., ahli sastra Universitas Sanata Dharma sebagai pembicara, serta F. X. Risang Baskara, Ph.D sebagai moderator. Kegiatan ini dilaksanakan di secara hybrid (luring dan daring) di Ruang Seminar Driyarkara, di gedung auditorium Universitas Sanata Dharma dan melalui Zoom. Sebelumnya, perayaan Lustrum Fakultas Sastra Ke-VI ini juga diisi dengan kegiatan Anjangsana & Ziarah pada Senin, 20 Maret 2023 dan Bincang Alumni & Malam Keakraban pada 15 April 2023.
Dalam seminar ini narasumber Prof. Heddy memaparkan materi mengenai keterkaitan masalah sastra, etnografi, film, dan masalah kemanusiaan. Prof. Heddy mengemukakan bahwa terdapat perluasan makna etnografi yang kian mengabur dengan sastra di zaman sekarang yang turut mempengaruhi penelitian ilmiah di bidang akademis, khususnya dalam Antropologi. Antropologi yang gandrung menyoroti masalah kemanusiaan kini berkelindan dengan penulisan sastra dalam menguraikan narasi fenomena di masyarakat. Dengan bercermin dengan karya-karya para antropolog pesohor, seperti Claude Lévi-Strauss, Oscar Lewis, dan James P. Spradley, narasumber menekankan bahwa ilmuwan sosial seharusnya kini mulai menyadari bahwa budaya masyarakat kita sejatinya tidak dapat dirumuskan ke dalam bab-bab layaknya yang terjadi selama ini di dalam penulisan akademis, melainkan lebih mirip seperti sastra yang dapat menyentuh berbagai topik dengan manusiawi.

Pemaparan kedua dibawakan oleh narasumber Prof. Novita Dewi yang menjabarkan mengenai suka cita belajar sastra. Prof. Novita Dewi mengemukakan pemaparannya mengenai beberapa manfaat sastra dalam psikososial yakni sebagai sarana berbagi cerita personal dan penghiburan diri. Selain itu, sastra juga bermanfaat untuk membangun solidaritas dan kesadaran sosial di tingkat lokal hingga global. Narasumber juga menekankan bahwa belajar sastra seharusnya tidak membebani, tetapi memberikan suka cita karena kekuatan sastra diharapkan mampu menjernihkan pikiran dan menghaluskan rasa.

Di penghujung acara, kedua narasumber mengajak peserta untuk ikut bersama mengembangkan keilmuan sastra sesuai dengan kebutuhan zaman dan fenomena sosial yang terdapat di masyarakat. Pihak penyelenggara dari Fakultas Sastra kemudian menyerahkan kenang-kenangan kepada para narasumber dan moderator. Acara pun ditutup dengan pembacaan doa dan santapan hidangan bagi semua yang terlibat dalam kegiatan.

Puncak Perayaan Lustrum

Puncak perayaan Lustrum VI Fakultas Sastra diselenggarakan pada keesokan harinya, yaitu hari Kamis, 4 Mei 2023 bertempat di Ruang Koendjono, Gedung Pusat Universitas Sanata Dharma. Acara ini dibuka dengan Ekaristi Syukur yang dihadiri segenap tamu undangan dan perwakilan mahasiswa. Rm Agustinus Sugiyo Pitoyo, Rm Heri Setyawan, dan Rm Andreas Setyo Budi Sambodo memimpin Ekaristi. Rm Andreas Setyo Budi Sambodo Pr merupakan alumni Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra.

Setelah Ekaristi, acara dilanjutkan dengan acara puncak. Acara diawali tarian dari para mahasiswi dan alumni Fakultas Sastra. Tarian ini diciptakan oleh Ibu Ni Luh Putu Rosiandani, dosen Prodi Sastra Inggris bersama tim. Acara dilanjutkan dengan laporan oleh Bapak Dekan dilanjutkan dengan pemaparan laporan tahunan Fakultas Sastra USD tahun 2022 - 2023. Laporan ini merinci mengenai berbagai pencapaian dan prestasi yang diperoleh oleh civitas akademika Fakultas Sastra, mulai dari Darma Pendidikan, Darma Penelitian, Darma Pengabdian kepada Masyarakat, Pendukung Tridarma, Prestasi Kemahasiswaan, Kajian Tapak Alumni, Pembukaan Program Studi Magister Sastra, dan Proyeksi Pergulatan di Tahun-Tahun Mendatang.

Dr. Tatang Iskarna menekankan pentingnya memperhatikan tantangan yang sudah maupun akan dihadapi oleh Fakultas Sastra terkait dengan tren perkembangan zaman, yaitu kecenderungan masyarakat untuk mengesampingkan ilmu-ilmu humaniora dan menganggapnya tidak relevan dengan tuntutan kemajuan teknologi, sains, dan bisnis. Hal ini pun juga berdampak secara langsung kepada penerimaan mahasiswa baru yang semakin ketat, di mana pada tahun 2020, 2021, dan 2022 terjadi penurunan peminat (pilihan 1, 2, dan 3) serta penurunan jumlah pendaftar pilihan 1 untuk tiap-tiap program studi di Fakultas Sastra USD (Sastra Indonesia, Sastra Inggris, dan Sejarah). Oleh karena itu, laporan tahunan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan refleksi bagi pihak yang terkait dalam bidangnya masing-masing agar dapat dilakukan perbaikan dan peningkatan.

Acara juga menghadirkan orasi ilmiah dari Dr. Yoseph Yapi Taum, M. Hum. yang membicarakan topik “Sastra, Teori-Teori Kritis, dan Responsnya terhadap Permasalahan Global”. Dr. Yoseph Yapi Taum mengemukakan bahwa sastra adalah ilmu yang sama pentingnya dengan disiplin-disiplin lain dan memiliki peran nyata bagi perubahan dunia karena sastra memungkinkan kita untuk merenungkan konsekuensi-konsekuensi dan kemungkinan peristiwa kemanusiaan dalam pengalaman hidup kita sendiri. Melalui metode kritis sastra, ia juga dapat menyumbang suara-suara untuk merespons kerusakan alam dan lingkungan dan isu-isu lain yang kian pelik di masyarakat.

Acara puncak ini juga diisi dengan peluncuran buku, yaitu antologi cerpen Sekuntum Mawar di Makam Ina Essy dan Kisah-Kisah Lainnya. Buku ini merupakan kumpulan kisah fiksi yang ditulis oleh 21 civitas akademika Fakultas Sastra, mulai dari dosen hingga mahasiswa.

Penulis: GNS

Kembali