FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Fakultas Sastra Menyelenggarakan Syukuran Wisuda

Pada Kamis, 16 Maret 2023, Fakultas Sastra menyelenggarakan Syukuran Wisuda untuk para mahasiswa Prodi Sejarah, Sastra Inggris, dan Sastra Indonesia yang akan diwisuda sehari setelahnya yakni 17 Maret 2023. Peserta wisuda adalah mahasiswa yang telah melakukan yudisium pada periode Agustus 2022 - Januari 2023.

Acara dibuka dengan pertunjukkan karawitan oleh mahasiswa yang kemudian dilanjutkan dengan beberapa sambutan. Dua mahasiswa Sejarah turut bermain dalam karawitan itu yakni Wahyu Aji (angkatan 2022) dan Anung Purdian Nugrahajati (angkatan 2019). Wahyu Aji, mahasiswa yang kerap disapa Aji ini mengemukakan bahwa rangkaian acara yang khidmat ditambah dengan waktu persiapan penampilan yang singkat sempat membuat ia demam panggung. Aji menuturkan bahwa ini adalah kali pertama ia mengadakan pementasan karawitan saat menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma.
"Sempat gugup juga karena latihannya cuma dilakukan beberapa hari dan ini pertama kali saya tampil setelah jadi mahasiswa Sanata Dharma," ungkap Aji saat diwawancarai oleh Tim Lawas Media. Walaupun begitu Aji sudah berpengalaman karena ia sudah dikenal sebagai dalang muda.
Acara syukuran kemudian dilanjutkan dengan pengumuman wisudawan dan wisudawati peraih IPK tertinggi dari masing-masing program studi yang ada di Fakultas Sastra. Alfonsus Pramudya menjadi perwakilan IPK tertinggi dari Prodi Sejarah dengan nilai 3,84.
Saat ditemui oleh Tim Lawas Media selepas menerima penghargaan, Alfonsus Pramudya mengemukakan bahwa rahasia agar ia dapat meraih IPK yang memuaskan adalah kemampuannya memanajemen waktu dan tugas, seraya juga aktif dalam kegiatan di luar kuliah. Alfonsus mengungkapkan bahwa seorang mahasiswa harus fokus dalam studi, tetapi jangan lupa untuk mengembangkan bakat yang dimiliki. Ia menuturkan bahwa ketika mahasiswa dapat menjalani kegiatan akademik dengan baik, maka kemampuan yang ia miliki juga dapat ditunjang dengan keterampilan yang diasah di luar kampus.

Ketika ditanyai terkait pesan apa yang ingin ia sampaikan ke adik tingkatnya, Alfonsus mengungkapkan bahwa ketika sudah saatnya mengerjakan skripsi, prosesnya harus dilakukan dengan serius. Ia mendorong mahasiswa untuk mulai mengumpulkan sumber-sumber yang dapat dijadikan penelitian mulai dari semester 5 agar waktu pengerjaan dapat lebih cepat dilakukan. Selain itu, Alfonsus juga membagikan kesannya saat berkuliah di Prodi Sejarah Universitas Sanata Dharma.
"Kuliah di Sejarah USD lebih enak menurut saya, karena kelasnya cuma 1, jadi koordinasi [dengan mahasiswa dan dosen] jadi lebih gampang. Kalau benar-benar minat kita bisa masuk di sini dan sekarang bisa memilih mata kuliah wajib dan pilihan, jadi kita bisa memutuskan yang mana yang bisa menunjang kita ke depannya," ucap Alfonsus.

Kembali