Berita

Tim PkM USD Adakan Pendampingan Nembang Macapat

07 November 2023

Bertempat di SD Kanisius Sorowajan Bantul, Tim USD yang terdiri dari Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ( PGSD), Tjandrasih Adji (Sastra Indonesia), Eko Hari Parmadi (informatika) serta para mahasiswa dari PGSD dan S2 PBSID melakukan pendampingan pada Guru-guru wali kelas serta siswa kelas IV dan kelas V SD Kanisius Sorowajan. Sebagian besar diantara mereka tingkat penguasaan tentang tembang macapat masih sangat rendah. SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta juga menghadapi kesulitan untuk melestarikan tembang macapat. Dari wawancara dengan kepala sekolah, terungkap bahwa masalah utamanya adalah kurangnya inovasi dari para guru dalam mencari tembang-tembang yang beragam dan sesuai dengan karakteristik serta latar belakang siswa. Sebagian besar guru cenderung bergantung pada buku ajar yang telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi, yang bersifat standar dan menyebabkan tema-tembang sering terasa asing dan sulit dipahami oleh guru dan siswa.Tingkatpenguasaan guru terhadap tembang macapat masih kurang, dan kebanyakan dari mereka tidak mampu membaca notasi tembang.
 
Melihat keprihatinan tersebut, maka tim PkM USD melakukan kegiatan PkM berupa pelatihan nembang macapat secara langsung. Guru diminta untuk langsung nemang dan setiap kali memberikan contoh kepada para siswa dan siswa langsung menirukan apa yang dilakukan oleh guru. Selanjutnya tembang akan direkan dan dibuat dalam bentuk media pembelajaran agar siswa dapat semakin terlatih dan semakin pandai dalam nembang macapat.

 

 
Pelatihan tembang macapat dirancang pada tahap do yaitu dengan menuliskan langkah- langkah pelatihan harian. Dituliskan juga materi yang digunakan dalam pelatihan tembang macapat. Kegiatan yang dirancang terdiri dari penyampaian materi dan praktik tembang macapat. Praktik tembang macapat yang dirancang terdiri dari beberapa kegiatan, yakni pelatihan membidik nada untukguru, praktik menembangkan tembang pucung dan maskumambang untukguru, dan melatihkan tembang pucung dan maskumambang kepada siswa. Setelah kegiatan dirancang, langkah selanjutnya adalah membuat 10 soal pretest-posttest yang digunakan untuk membandingkan pemahaman awal guru mengenai tembang macapat dan pemahaman akhir setelah diberi pelatihan tembang macapat. Soal-soal  disusun  berdasarkan empat indikator,  yaitu  1) ruang  lingkup, 2) pelestarian, 3) notasi, dan 4) klasifikasi tembang macapat. Tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan kegiatan pelatihan tembang tersebut.

Waktu pelaksanaan pelatihan dilakukan dalam 5x pertemuan dalam rentang waktu daritanggal 31 Maret 2023 sampai 12 Mei 2023. Pertemuan pertama merupakan acara orientasi yang bertujuan untuk mengenalkan kegiatan pelatihan tembang macapatyang diikuti oleh para guru. Setelah dilakukan orientasi, guru mengerjakan pretest untuk mengetahui pengetahuan dasar guru mengenai materi tembang macapat. Pertemuan kedua dilakukan dengan memberikan materi pengantar mengenai tembang macapat. Materi pembelajaran memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, karena menjadi substansi utama yang disampaikan kepada siswa. Memilih materi yang tepat sebagai dasar menjadi kunci untuk mengembangkan kecerdasan sosial, bahasa, moral, dan musical.

Proses awal dalam pembelajaran tembang macapatdimulai dengan pengenalan oleh dosen terhadap nada gamelan serta pengenalan kekhasan dari nada gamelan dibandingkan dengan nada pada jenis musik lainnya. Pertemuan ketigadilakukan untuk pelatihan nembang macapat. Untuk itu ditampilkan dulu video contoh nembang macapat dengan baik dan benar. Video contoh tembang macapat sebagai media pembelajaran yang berfungsi sebagai alat untuk memfasilitasi pengetahuan antara pengajar dan guru. Pada pertemuan keempat dilakukan pelatihan nembang macapat bagi siswa. Tembangyang dipraktikkan adalah maskumambang limrah PI.Nemdan mijilraramanglung PI.Nem. Dilanjutkan dengan penjelasan dan nembang maskumambang pada pertemuan kelima.
 
Berdasarkan hasil evaluasi munjukkan adanya peningkatan pengetahuan para guru terhadap tembang macapat. Kegiatan pelatihan tersebut sangat menarik bagi para gurudan siswa, yang terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan dan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam diskusi dan praktik pelatihan tembang macapat. Para guru merasa gembira karena mereka dapat bernyanyi bersama untuk menyanyikan tembang macapatyang akan mereka ajarkan kepada siswa. Dalam upaya meningkatkan pemahaman guru dan siswa mengenai tembang macapat, guru dan siswamenyatakan bahwa pelatihan ini telah membantu meningkatkan tingkat kemampuan tembang macapatdi sekolah tersebut.
 
Kegiatan pelatihan tembang macapat ini tidak berhenti sampai pada tahap pelatihan saja.Secara bersama juga dirumuskan rencana tindak lanjut dari kegiatan ini, yakni para guru mempelajari lebih lanjut berbagai tembang dari record tembang yang sudah disediakan oleh tim dosen.Selain itu, diharapkan guru dapat mengajarkan tembang macapat kepada siswa dengan menggunakan metode yang lebih inovatif sehingga siswa lebih mengenal dan mendalami tembang macapat. Sekolah akan memfasilitasi berbagai lomba tembang macapat untuk menggelorakan kecintaan budaya terkait tembang macapat.Dari situ diharapkan para siswa terlibat aktif dalam pelestarian budaya Jawa yang kaya akan filosofi hidup. [EHP]

Kembali