Jumat, 1 September 2023 Campus Ministry menyelenggarakan kegiatan rekoleksi dan sarasehan komunitas lintas iman guna untuk mendampingi kegiatan kerohanias komunitas-komunitas yang ada di bawah naungan Campus Ministry. Dalam kegiatan ini, Campus Ministry berupaya untuk mendengarkan dan mengidentifikasikan hal-hal apa saja yang dialami oleh Komunitas.
Acara ini dihadiri oleh 40 mahasiswa perwakilan dari berbagai komunitas, diantaranya Komunitas Paingan, Jalinan Kasih Mahasiswa Katolik (JKMK), Komunitas Mahasiswa Buddhis dan Konghucu (KMBK) Dharma Virya , Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) Swastika Taruna, Cana Community, Forum Keluarga Muslim Bina Ukuwah Islamiyah Sanata Dharma (FKM Budi Utama), English Mass Community (EMC), Persekutuan Mahasiswa Kristen Apostolos, Persekutuan Mahasiswa Kristen Oikumene, Persekutuan Mahasiswa Kristen Efata, Persekutuan Mahasiswa Kristen EbenHaezer, serta perwakilan panitia Bellarminus Day.
Kepala Campus Ministry, Romo Yustinus Rumanto SJ, dalam sambutannya, mengungkapkan pentingnya komunitas sebagai wadah untuk pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
"Dalam komunitas, mahasiswa dapat berinteraksi dengan berbagai latar belakang yang berbeda, yang memungkinkan para mahasiswa untuk berkembang secara dinamis," ungkapnya.
Romo Rumanto juga mengingatkan bahwa orang yang berharga adalah mereka yang mampu menghadapi segala situasi, hidup diantara komunitas yang beragam membuat mahasiswa memiliki banyak pengalaman untuk itu.
"Dalam komunitas, mahasiswa dapat berinteraksi dengan berbagai latar belakang yang berbeda, yang memungkinkan para mahasiswa untuk berkembang secara dinamis," ungkapnya.
Romo Rumanto juga mengingatkan bahwa orang yang berharga adalah mereka yang mampu menghadapi segala situasi, hidup diantara komunitas yang beragam membuat mahasiswa memiliki banyak pengalaman untuk itu.
Dalam sesi berbagi pengalaman, beberapa komunitas menyoroti tantangan dalam menarik minat mahasiswa untuk terlibat dalam pengembangan spiritual komunitas rohani. Misalnya, ketua PMK Efata menyebutkan kesulitan dalam melakukan regenerasi kepengurusan sejak tahun 2020. Hal ini menjadi perhatian bersama bagi seluruh komunitas rohani di Universitas Sanata Dharma. Di samping itu, ada komunitas yang telah berkolaborasi dengan Rumah Sakit Panti Rapih dengan mengadakan Misa Bahasa Inggris setiap Minggu keempat dalam sebulan, hal ini diungkapkan oleh Komunitas EMC.
Pada pertemuan ini, Campus Ministry meminta komunitas-komunitas di Universitas Sanata Dharma untuk lebih aktif dalam mempromosikan kegiatan mereka melalui media sosial, memperkuat komunikasi di antara anggota dan pengurus, serta membuka diri dalam menghadapi berbagai masalah yang mungkin timbul.
Pada pertemuan ini, Campus Ministry meminta komunitas-komunitas di Universitas Sanata Dharma untuk lebih aktif dalam mempromosikan kegiatan mereka melalui media sosial, memperkuat komunikasi di antara anggota dan pengurus, serta membuka diri dalam menghadapi berbagai masalah yang mungkin timbul.
(YAFN/YHS)