USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

International Webinar Series on Humanitarian Affairs: “Detention in Asia and The Pacific"

diupdate: 4 tahun yang lalu




Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bekerjasama dengan Universitas Sanata Dharma (USD) dan The Jesuit Conference of Asia-Pacific (JCAP) menyelenggarakan International Webinar Series on Humanitarian Affairs part 1 dengan tema “Detention in Asia and The Pacific”. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 26 Oktober 2020 secara daring dan dapat diakses secara umum melalui aplikasi Zoom dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube TheoTalk. Webinar yang bertujuan untuk membahas isu-isu terkini dari Hak Asasi Manusia pada setting lembaga pemasyarakatan di Kawasan Asia-Pasifik ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Julie Edward sebagai CEO Jesuit Social Service Australia; Fr. Eli Rowdy Y. Lumbo, SJ sebagai Executive Director, Philippine Jesuit Prison Service Foundation, Inc. (PJPS), Filipina; dan Terry Norris Hackett sebagai ICRC Regional Prison System Adviser, Filipina, serta dimoderatori oleh Lany de la Cruz sebagai ICRC Davao, Filipina.

Acara dibuka dengan sambutan dari ICRC Regional Coordinator For Human Affairs Dominic Earnshaw dan dilanjutkan sambutan oleh Rektor USD Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Julie Edward sebagai pembicara pertama yang menjelaskan mengenai keadaan dan perkembangan lembaga pemasyarakatan di kawasan Australia dan dampak dari pandemi Covid-19 terhadapnya. Kemudian pembicara kedua Fr. Eli Rowdy Y. Lumbo, SJ yang menjelaskan pengalamannya bekerja pada pelayanan lembaga pemasyarakatan yang ada di Filipina. Pemaparan materi dari pembicara ketiga oleh Terry Norris Hackett menjelaskan mengenai bagaimana sistem pendukung narapidana dengan baik hingga pengaruh adanya pandemi Covid-19 dan cara menyikapinya di lembaga pemasyarakatan.

Webinar ditutup dengan sesi tanya jawab dan pidato penutup dari Albertus Bagus Laksana, SJ, S.S., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Teologi USD. Dalam kata penutupnya, Romo Bagus menjelaskan bahwa beliau sangat tersentuh karena program ini diadakan melalui pertemuan virtual. Romo Bagus juga berbicara bahwa beliau sangat terinspirasi dengan apa yang sudah dilakukan Romo Eli di Filipina. Program-program yang dilakukan untuk membantu orang-orang yang tersingkirkan dari status sosial dan lingkungannya. Romo Bagus berharap, komunitas di USD dan di Indoensia juga akan membuat program-program seperti yang sudah dilakukan para pembicara. “Walau terkendala pandemi Covid-19, kita tidak berhenti untuk membantu sesama. Jangan pernah merasa sendiri karena kita akan bersama-sama dalam perjalanan membantu sesama yang membutuhkan.” ujar Romo Bagus.

(DB & MHH)

  kembali