Berita

Pelatihan Live-Streaming Untuk Tim Komsos Suster Sang Timur

07 Mei 2024

Siapa pun yang hidup di dunia zaman ini tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi digital. Demikian juga tarekat-tarekat religius. Kongregasi Suster Sang Timur (PIJ) sudah cukup lama mempunyai Tim Komsos atau sering disebut Tim Website untuk mengunggah berita-berita tentang peristiwa kongregasi maupun karya-karyanya. Pada tahun 2019 Tim Komsos Sang Timur pernah mengundang Tim SAV di bawah komando Romo Iswarahadi SJ untuk mengadakan workshop tentang produksi jurnalistik TV di Malang. Dalam tahun 2023 para Suster juga mengundang Romo Iswarahadi SJ untuk mengadakan seminar tentang “literasi digital bagi kaum religius” secara online dan diikuti oleh sebagian besar anggota kongregasi.

Latihan Produksi Alfabet
 
Baru-baru ini, sebagai tindak lanjut dari dua pelatihan sebelumnya, Tim Komsos Suster Sang Timur mengikuti Pelatihan Live-Streaming di SAV-USD, Sinduharjo selama 3 hari, yaitu tanggal 3 s.d. 5 Mei 2024. Tujuan dari  pelatihan ini adalah meningkatkan ketrampilan teknis dalam hal siaran live-streaming sekaligus membentuk semangat team-work. Kebetulan sebagian anggotanya juga baru. Yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 9 orang (4 suster dan 5 staf awam). Mereka datang dari Jakarta, Malang dan Yogyakarta. Mereka dilatih oleh Tim SAV-USD yang terdiri dari Romo Murti SJ, Mbak Jessica Juliani (mbak JeJe, aktivis Paroki Kotabaru), Mas Mantep dari Balai Budaya Minomartani, dan Romo Iswarahadi SJ. Pelatihan ini dikoordinir oleh mbak Kristy.

Pada hari pertama, Romo Murti mendampingi para peserta untuk memahami tatacara  produksi multi-kamera dan prinsip-prinsip sinematografi. Materi disampaikan dengan bahasa yang komunikatif dan disertai contoh-contoh audiovisual, sehingga para peserta memahaminya dengan mudah.

Pada hari kedua, sesi pagi sampai siang, para peserta belajar tentang seluk beluk live-streaming dan perangkat keras maupun perangkat lunak yang mesti dikuasai. Sesi ini diampu oleh mbak JeJe dan dibantu oleh mas Mantep.  Mbak JeJe, meski masih amat belia, pengalamannya di bidang live-streaming sangat banyak. Ia paham betul tentang berbagai alat dan bagaimana mengatasi kendala-kendala dalam proses live-streaming. Sesi ini semakin mantab karena ada mas Mantep yang sudah lama malang-melintang dalam dunia audiovisual dan live-streaming. Mas Mantep sangat membantu para peserta dalam pengenalan alat-alat dan bagaimana merangkai semua peralatan sampai bisa berfungsi.

Pada hari kedua, setelah rehat siang, para peserta berlatih memproduksi Alfabet dengan multi-kamera. Latihan ini berfungsi untuk membangun team-work, ketrampilan dalam hal kamera, kelincahan pemindahan gambar, dan bagaimana seluruh tim bekerja sesuai dengan irama musik. Karena waktu mencukupi, para peserta bisa berganti posisi. Yang semula menjadi penata kamera bergani menjadi talen, lalu menjadi Program Director, Switcher, atau Floor Director. Demikian seterusnya sampai semua pernah mengalami posisi/job yang berbeda-beda.

  
Ujicoba peralatan live streaming
 

Setelah latihan produsi Alfabet, para peserta dibagi menjadi dua tim, yaitu Tim Liturgi dan Tim Teknis. Tugasnya adalah merancang misa yang akan diliput secara live-streaming keesokan harinya. Tantangannya adalah bagaimana kedua tim ini bisa saling berkoordinasi. Tim Liturgi menyiapkan desain misa yang kreatif dan menarik. Bagaimana seluruh proses misa dapat disajikan secara audiovisual dan digital, bukan hanya sekedar rekaman misa. Tim Teknis memikirkan bagaimana ide-ide dari Tim Liturgi bisa diwujudkan. Oleh sebab itu, kedua tim ini bekerja keras dari sore  sampai malam hari untuk menyiapkan segala sesuatunya, termasuk lagu-lagu, suasana ruang doa, dan background altar. Kedua tim juga berkoordinasi dengan Romo Iswarahadi yang  berperan sebagai selebran.

Pada hari ketiga, setelah sarapan,  para peserta menyiapkan segala peralatan live-streaming dan pengecekan apakah semua telah berfungsi dengan baik. Pada malam sebelumnya, Link misa live-streaming sudah dikirim ke komunitas Suster Sang Timur di seluruh Indonesia, bahkan ke Luar Negeri.  Akhirnya, misa live streaming yang telah dipersiapkan dengan kerja keras dapat terlaksana dengan baik (pukul 10.00 – 11.00 WIB). Tentu saja masih ada kekurangan di sana-sini, tetapi sejauh melihat reaksi para peserta misa, misa live-streaming ini disajikan dengan cukup baik. Hasilnya dapat dilihat melalui link berikut ini:
 
 
 

 
Sebelum acara penutupan, para peserta bersama tutor pendamping mengadakan evaluasi atas pelatihan ini. Para peserta merasa sangat bersyukur karena mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan ini. Mereka memperoleh ilmu baru, ketrampilannya bertambah, dan terutama  telah terbentuk team work yang siap bekerja untuk kongregasi. Pelatihan ini dapat berlangsung dengan sangat baik, karena didukung tutor yang berpengalaman dan komunikatif, peralatan yang komplit, serta suasana lingkungan Kampoeng Media yang nyaman. Para peserta pulang dengan gembira dan siap untuk mengemban tugas-tugas pewartaan lewat ketrampilan di bidang audiovisual dan digital. (Peliput: Yoseph Ispuroyanto SJ).

 
Siap diutus

Kembali