USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Evaluasi Penerapan Budaya Pengukuran Beban Belajar Mahasiswa

diupdate: 4 minggu yang lalu

 
x

USD - 16-18 Maret 2024, Universitas Sanata Dharma (USD) melalui tiga program studi, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris dan Magister Pendidikan Bahasa Inggris mengadakan review penerapan budaya pengukuran beban belajar mahasiswa (Student Workload atau SWL). Hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Wakil Rektor Bidang Akademik, Dekan FKIP, Dekan Fakultas Sastra, dan para Kaprodi beserta tim kurikulum dari masing-masing program studi.

Beban belajar mahasiswa (Student Workload atau SWL) mengacu pada jumlah pekerjaan dan aktivitas akademik yang diharapkan diselesaikan mahasiswa dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu semester atau tahun akademik.

“Ini mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan pembelajaran, seperti menghadiri kelas, belajar mandiri, menyelesaikan tugas, proyek, dan ujian, serta tambahan pembelajaran lain seperti magang, kerja laboratorium, atau kerja lapangan,” ungkap F.X Ouda Teda Ena, Ed.D., salah seorang anggota tim penyusun.

Beban belajar mahasiswa biasanya diukur dalam istilah kredit semester atau SKS, di mana setiap mata kuliah dibebani sejumlah kredit tertentu berdasarkan beban belajar yang diharapkan. Beban belajar dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat semester, kompleksitas materi, dan tujuan pembelajaran.

x

Ouda menambahkan bahwa bahwa memahami beban belajar mahasiswa penting bagi mahasiswa dan dosen.

“Bagi mahasiswa, ini membantu mereka mengatur waktu secara efektif dan merencanakan studi mereka. Bagi dosen, hal ini membantu dalam merancang kuliah dan memastikan bahwa beban kerja seimbang dan dapat dikelola oleh mahasiswa,” tuturnya.

Di USD, sistem pengukuran beban belajar mahasiswa telah dikembangkan dan diimplementasikan dalam SIA mahasiswa mulai pada semester gasal 2023/2024. Mahasiswa telah mengisi survey tentang beban belajar mereka selama satu semester.

“Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar beban belajar mahasiswa telah sesuai dengan beban yang disyaratkan pada setiap SKS. Namun demikian ada sedikit mata kuliah yang belum ideal karena bebannya dirasakan terlalu ringan atau terlalu berat oleh mahasiswa,” papar Ouda.

Ouda juga menambahkan bahwa tindak lanjut dari temuan ini akan didiskusikan pada tingkat program studi.

x

“Penyesuaian beban belajar dilakukan sebagai tindak lanjut untuk mengoptimalkan kinerja pembelajaran mahasiswa,” tambahnya.

Integrasi pengukuran SWL dalam sistem evaluasi pembelajaran ini adalah sebagai tindak lanjut keikutsertaan USD dalam proyek CALOHEA bersama tiga puluh satu institusi di delapan negara di ASEAN dan lima negara di Eropa. CALOHEA project ini di danai oleh Uni Eropa melalui program Erasmus + dengan bekerja sama dengan AUN yang berpusat di Bangkok.

Hasil Review penerapan budaya pengukuran beban belajar mahasiswa di USD juga dikirimkan sebagai syarat akreditasi internasional yang sedang diajukan oleh ketiga program studi di atas.

(OTE-AFH)

  kembali