AKTUALITA

Mencicipi Tradisi Ortodoks Rusia dalam Ibadat Taize Dies Natalies FTW ke-39.

Rabu, 25 Oktober 2023, Fakultas Teologi Wedabhakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menyelenggarakan ibadat taize. Perayaan ibadat taize merupakan salah satu rangkaian acara untuk menyambut dies natalies Fakultas Teologi Wedhabakti yang ke-39. Ibadat diselenggarakan pada pukul 17.30 WIB di aula Fakultas Teologi Wedabhakti. Ibadat taize ini menjadi salah satu perayaan syukur atas ulang tahun fakultas yang ke- 39.

Pelaksanaan ibadat taize sedikit diundur dari jadwal yang telah ditentukan oleh karena banyaknya peserta taize yang terus berdatangan setelah pukul 17.30 WIB. Jumlah peserta yang hadir tidak terduga oleh panitia sehingga aula dipenuhi oleh ratusan mahasiswa Fakultas Teologi Wedabhakti. Ada juga beberapa peserta taize yang berasal dari luar Fakultas Teologi Wedabhakti, seperti mahasiswa dari Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dan mahasiswa-mahasiswi dari beberapa Fakultas Universitas Sanata Dharma. Meskipun waktu pelaksanaan mengalami kemunduran, para mahasiswa Faktultas Teologi, UKDW, dan Sanata Dharma cukup antusias untuk ikut meramaikan ibadat taize.

Petugas ibadat taize pada kali ini dipercayakan kepada para frater Seminari Tinggi St. Paulus. Fr. Okto dari Seminari Tinggi St. Paulus memimpin jalannya ibadat taize sehingga ibadat berjalan dengan baik dan khusyuk. Tim musik pada kesempatan ini pun dipercayakan kepada pihak Seminari Tinggi St. Paulus, kecuali petugas paduan suara yang dipercayakan oleh beberapa konvik. Para peserta juga cukup antusias saat menyanyikan lagu-lagu taize sehingga jalannya ibadat juga semakin lebih baik. Ada sesuatu yang dapat kita temukan dalam ibadat taize pada kali ini, yaitu ritus berdoa di sekitar salib. Ritus ini diadopsi dari tradisi Gereja Ortodoks Rusia. Ritus ini berkembang di tengah Gereja Ortodoks Rusia yang sedang ditekan oleh pengaruh komunisme. Ketika paham komunis telah menyebar di Rusia, orang-orang Kristen tidak boleh mengadakan kegiatan-kegiatan peribadatan Gereja. Salah satu kebiasaan jemaat Gereja Ortodoks memiliki tradisi untuk berdoa di depan ikon-ikon. Mereka menyembunyikan salib di bawah lantai rumah mereka sehingga untuk berdoa mereka cukup sujud hingga kening menyentuh lanta. Namun sangat saying karena ritus ini masih cukup asing sehingga peserta ibadat kurang antusias untuk berdoa di sekitar salib. Ritus ini menjadi bagian penutup dari rangkaian ibadat taize pada kali ini. Fr. (Paulus Tegar Setiadi, SCJ)

  Kembali
Lihat Arsip