AKTUALITA

Konser Interreligius : Indonesia Kuat!

Upaya Agama-Agama dalam Perjuangan Menghadapi Pandemi

  

Simpul Iman Community (SIM C) Yogyakarta bekerja sama dengan Unit Pengembangan Pastoral Komunikasi Keuskupan Agung Semarang (UPPKKAS)

 


Berawal dari meningkatnya jumlah persentase masyarakat Indonesia yang terkena pandemi covid-19 di mana para tenaga kesehatan bekerja dengan sangat keras untuk menanggulangi masalah tersebut khususnya di masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), serta beberapa tenaga sukarelawan dari berbagai agama telah menjadi bintang dalam kegelapan yang sedang melanda negeri ini, maka organisasi Simpul Iman Community (SIM C) Yogyakarta dari tiga perguruan tinggi yaitu dari Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) bekerja sama dengan Unit Pengembangan Pastoral Komunikasi Keuskupan Agung Semarang (UPPKKAS) mengadakan Konser Interreligius yang bertemakan “Indonesia kuat! Upaya Agama-agama dalam Perjuangan Menghadapi Pandemi”. Acara ini diselenggarakan pada hari Minggu, 15 Agustus 2021, pukul 19.00-21.00 WIB. Adapun acara ini dipandu oleh Ibu Venerabella Arin, presenter dari TVRI (Televisi Republik Indonesia).  



Dalam acara tersebut, para moderator SIM C yaitu Rm. Dr. J. B. Heru Prakosa, SJ. dari USD, Ibu Dr. Inayah Rohmaniyah, S. Ag M. Hum, M. A. dari UIN Sunan Kalijaga, dan Bapak Pendeta Dr. Wahyu Nugroho, M. A. dari UKDW memberikan kata-kata sambutan, yang pada intinya mengajak seluruh komponen bangsa untuk kembali bangkit dan memaknai kemerdekaan sebagai sebuah perjuangan bukan hanya melawan penjajah, namun juga bagaimana kembali bersama-sama bergandengan tangan, saling menguatkan untuk melewati masa pandemi yang sebagaimana diketahui memang sangat sulit ini. Mereka pun meyakini dan optimis bila kalau kita semua bergandengan tangan, maka bangsa Indonesia pasti dapat melewatinya. Meskipun pandemi ini masih terjadi dan dianggap biasa saja namun hal itu bukanlah alasan bagi seseorang untuk berdiam diri. Ada karya yang luar biasa yang selalu lahir dari para generasi muda sebagaimana yang telah dilakukan oleh berbagai pihak agama, terlebih bagi anggota SIM C dari tiga universitas yang telah melakukan penelitian tentang bagaimana kelompok agama juga memberikan sumbangsih dalam menghadapi masa pandemi yang terjadi hingga saat ini. Oleh karena itu, dalam acara konser ini diundang tiga narasumber yaitu Sr. Dionisia Siti, SSpS (USD), Nurul Khorina Seci Vella (UIN Sunan Kalijaga), dan Kidung Widya Satryaji (UKDW). Ketiga narasumber ini memaparkan hasil penelitian yang mereka lakukan yaitu sebagai berikut:



(1) Penelitian dari Sdri. Vella, dilakukan dengan cara meminta pendapat atau asumsi dari para relawan seperti mahasiswa dari Universitas Politeknik Siteba Padang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Universitas Jember. Hasil penelitian yang dikemukakannya adalah mereka yang menjadi relawan berjuang dengan sangat keras dalam merawat para pasien covid-19 di shelter-shelter dan pemulasaran. Mereka berjuang tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga mau mengorbankan diri mereka untuk menolong orang-orang di sekitarnya.
(2) Penelitian dari Sr. Dion, dilakukan dengan cara menanyakan kepada lima orang suster yang menangani para pasien covid-19. Mereka adalah para perawat dan apoteker. Dari hasil wawancara dengan mereka ia mengatakan bahwa mereka mengalahkan ego untuk menyelamatkan diri sendiri dan lebih mengutamakan pelayanan terbaik bagi para pasien.
(3) Penelitian oleh Sdr. Kidung, dilakukan dengan cara mewawancarai beberapa orang yang berkerja di YAKUM, Rs. Bethesda, (lembaga sosial gerejawi yang pelayanannya bersifat untuk umum). Dari hasil wawancaranya ia mengatakan bahwa mereka adalah tenaga kesehatan yang selalu berusaha untuk menjadikan diri sebagai garda terdepan dalam penanggulangan covid-19.



Selain menampilkan beberapa narasumber yang membagikan hasil penelitiannya terhadap tenaga kesehatan yang berjuang sangat keras, acara ini juga diisi oleh konser musik dari berbagai kelompok musik yaitu Hadroh PC IPNU Yogyakarta, Interfaith Voice, dan juga Keroncong Tuna Asmara Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan Yogyakarta. Ketiga kelompok musik tersebut menampilkan tidak hanya sekedar musik saja tetapi mereka juga peduli akan situasi bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis karena pandemi covid-19. Selain itu mereka juga mau menampilkan relasi antar agama itu bisa terjalin dengan lebih baik dan juga bisa memberikan kontribusi dalam tindakan kemanusiaan khususnya pada masa pandemi ini. (Meylianus Rahayu Doki)


 

  Kembali
Lihat Arsip