AKTUALITA

Pengukuhan Prof. Dr. E. P. D. Martasudjita, Pr. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teologi

 


Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, secara khusus Fakultas Filsafat Keilahian patut berbangga dan berbahagia dengan dikukuhkannya seorang guru besar baru bidang Ilmu Teologia. Beliau adalah Prof. Dr. Emanuel Pranawa Dhatu Martasudjita, Pr (akrab disapa Romo Marta), salah seorang dosen pengajar dari Fakultas Filsafat Keilahian USD. Acara pengukuhan Prof. Marta tersebut dilaksanakan dalam Sidang Terbuka Senat USD pada hari Kamis, 12 Agustus 2021 pukul 10.00-12.00 WIB di Ruang Drost Lantai IV, Gedung Utama Kampus III, Universitas Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta. Selain diikuti secara langsung oleh beberapa tamu terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat, acara pengukuhan tersebut juga diadakan secara daring melalui aplikasi Zoom dan disiarkan melalui kanal YouTube Humas USD.



Dalam Sidang Terbuka Senat USD tersebut, Prof. Dr. E. P. D. Martasudjita, Pr menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Sumbangan Teologi Sukacita dalam Mewujudkan Masyarakat yang Semakin Bermartabat.” Dalam pidato pengukuhannya, teolog dogmatik kelahiran Bantul, 19 Desember 1962 tersebut mencoba menggali arti sukacita dari perspektif teologi kristiani serta menunjukkan korelasi teologi sukacita dalam mewujudkan masyarakat yang semakin bermartabat. Beliau pun menerangkan bahwa perjuangan menjadi masyarakat yang bermartabat dapat dimulai dari masing-masing pribadi, yakni apabila setiap dari kita memiliki kemerdekaan hati yang tampak melalui sukacita hidup. Ada tiga tokoh yang diambil oleh Prof. Marta sebagai teladan orang yang memiliki kemerdekaan hati dan menampakkan sukacita hidup, yakni Paus Fransiskus, Kardinal Joseph Bernardin, dan Gus Dur. Semangat sukacita ini kiranya juga menjadi aspek penting yang ditawarkan oleh imam diosesan Keuskupan Agung Semarang yang ditahbiskan pada 24 Januari 1990 tersebut untuk meningkatkan resiliensi masyarakat dalam menghadapi pandemi covid-19 saat ini.

Melalui pidato yang berdurasi kurang lebih 60 menit tersebut, Prof. Marta mengambil metode eksplorasi lingkaran pastoral Joe Holland dan Peter Henriot (sebagaimana disarikan oleh Rm. Dr. J. Haryatmoko, SJ) yang menunjukkan bahwa teologi dapat berpangkal dari pengalaman, yang menjadi titik tolak untuk pemetaan masalah, analisis sosial, refleksi teologis, dan perencanaan pastoral. Di samping itu, doktor teologi lulusan Universitas Innsbruck, Austria tersebut juga menawarkan suatu perspektif baru bahwa berteologi sebenarnya amat dekat dengan hidup kita sehari-hari. “Berteologi adalah hidup kita sehari-hari dengan segala suka dukanya yang direfleksikan dari kacamata iman,” tutur Prof. Marta dalam pidatonya. Dan sebagai penutup, dosen yang telah mengabdikan diri selama 25 tahun di Fakultas Filsafat Keilahian USD tersebut menawarkan tiga cara hidup sebagai spiritualitas sukacita di masa pandemi ini, yakni hidup yang penuh syukur, hidup yang suka berbagi, dan hidup yang dinamis dan terbuka.



Pasca pidato pengukuhan Prof. Marta, terdapat sesi sambutan dari beberapa tamu yang hadir, antara lain oleh Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Akt. selaku Kepala LLDikti Wilayah V, Prof. Dr. Ignatius Kardinal Suharyo selaku Ketua KWI, dan Drs. Yohanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor sekaligus Ketua Senat USD. Dalam sambutannya, Bapak Kardinal Ignatius Suharyo mengucapkan selamat dan turut berbangga atas pencapaian Romo Marta sebagai guru besar bidang Ilmu Teologi. Bapak Kardinal juga berharap kepada Prof. Marta untuk membawa Fakultas Filsafat Keilahian USD semakin mampu mengembangkan teologi publik yang diarahkan pada kebaikan umum. Sementara itu, Rektor sekaligus Ketua Senat USD, Bpk. Drs. Yohanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D juga mengucapkan selamat dan mengharapkan bahwa teologi sukacita yang digagas oleh Prof. Marta dapat menjadi strategi alternatif pembangunan masyarakat Indonesia yang religius. “Gagasan saya adalah bahwa cara pandang teologis yang memandang martabat manusia lebih dari ukuran-ukuran ekonomis dapat memberi kontribusi yang sangat kontekstual dan komprehensif bagi pembangunan bangsa,” tutur Rektor USD tersebut.  (Patrik Diego)


 

  Kembali
Lihat Arsip