Web Fakultas SIA Mahasiswa SIA Orangtua
Berita

Kuliah Tamu: Kawasan Konservasi Perairan

Senin, 20 Maret 2023, Prodi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma melalui mata kuliah Biologi Konservasi kembali melakukan kuliah tamu yang mengangkat tema Kawasan Konservasi Perairan: Upaya Konservasi Laut yang Ditinjau dari Peraturan Konservasi di Indonesia.


Tema tersebut menjadi salah satu bahan kajian perkuliahan di mata kuliah Biologi Konservasi. Tema ini diangkat karena laut berperan sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Laut menjadi penyedia layanan penting pendukung kehidupan sebagai pengatur iklim, sumber makanan, dan mata pencaharian, serta mampu mendukung kemajuan ekonomi.

Namun tak disangkal, aktivitas manusia seperti penangkapan ikan berlebihan, perubahan iklim, polusi, perusakan habitat, dan spesies invasif telah membahayakan lautan. Melindungi lautan diperlukan untuk memastikan masa depan ekosistem laut dan Bumi yang berkelanjutan. Upaya perlindungan tersebut diwujudkan melalui pembentukan Kawasan Konservasi Perairan (KKP).

Kuliah tamu diadakan secara hybrid. Narasumber menyampaikan materi secara daring dan diikuti oleh peserta mata kuliah secara luring melalui Zoom. Perkuliahan hybrid ini menggunakan dua ruangm yakni laboratorium microteaching dan laboratorium ekologi.

Kuliah tamu dipimpin oleh Rm. Handrianus Eka Uma, CSsR. dan dibuka oleh Dr. Luisa Diana Handoyo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi SaDhar.

Narasumber yang mengisi kuliah tamu ini adalah Yoga Sita Kristama. Kak Yoga merupakan seorang pegiat lingkungan yang banyak bekerja di isu konservasi kelautan dan sumber dayanya. Kak Yoga pernah tergabung sebagai salah satu staf Yayasan KEHATI dan saat ini sedang melanjutkan studi pasca sarjana bidang Environment and Society di The University of Waikato, Selandia Baru.

 Melalui Zoom, Kak Yoga menyampaikan secara rinci tentang kebijakan, prosedur, perkembangan dan pengelolaan yang erat kaitannya dengan penetapan kawasan konservasi perairan di Indonesia. Dalam paparannya, Kak Yoga juga menyampaikan bahwa terdapat ada beberapa zona yang harus ada pada wilayah konservasi, yaitu: zona inti, zona pemanfaatan dan zona lain. Dalam perjalanan penetapan dan perkembangannya, diharapkan wilayah-wilayah konservasi tetap memperhatikan undang-undang yang berlaku dengan tidak mengabaikan masyarakat adat.



Pada sesi diskusi, Kak Yoga menceritakan beberapa pengalaman yang erat kaitannya dengan kawasan konservasi perairan di tempatnya melanjutkan studi, Selandia Baru. Selandia Baru yang merupakan wilayah persemakmuran Inggris masih terus mengembangkan undang-undang dan konsep kawasan konservasi perairan dengan tidak mengabaikan masyarakat adat dari suku Maori.

Di akhir kuliah tamu, Kak Yoga mengajak mahasiswa untuk menjadi guru yang dapat membuat siswa ‘melek’ terhadap isu-isu ekologis dan mulai mencintai alam. Hendra Michael Aquan, MEnvMgmt. selaku dosen pengampu mata kuliah Biologi Konservasi ikut menegaskan bahwa upaya-upaya yang dilakukan diharapkan dapat mensejahterakan semua makhluk hidup (VIN)
Rekaman kuliah tamu dapat disaksikan di sini


 kembali