Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma

<< WEB FAKULTAS

BERITA

Green Entrepreneurship Training (GET) Angkatan XI (Hari Ketiga)
31 October 2019
Green Entrepreneurship Training (GET) Angkatan XI (Hari Ketiga)  :: Magister Manajemen
Dilanjutkan pada sesi kedua yang dibawakan oleh Bapak Robertus Agung Prasetya, S.E., M.M., dengan materi business plan. Beliau juga memiliki pengalaman bekerja di Astra pada bagian Management Trainee khususnya pada bagian keuangan selama 4 tahun. Setelah bekerja beliau tidak betah lalu memutuskan keluar dan memulai usaha dengan mendirikan PT. Kwas yang bergerak pada produksi furniture. Bapak Robertus Agung Prasetya, S.E., M.M., mengatakan bahwa dalam dunia entrepreneur tidak mengenal kasta junior dan senior. Bapak Robertus Agung Prasetya, S.E., M.M., mengajak peserta untuk menulis mimpi mereka dan mulai untuk mewujudkannya. Saat wirausaha melakukan bisnis mereka dituntut harus fokus pada bisnis yang mereka jalankan. Beliau mengajak peserta GET untuk menyimak dan menyaksikan video dari menteri pendidikan baru Indonesia yaitu Mas Nadiem Makariem, dengan menekankan pentingnya menguasai bahasa Inggris, psikologi, bahasa koding atau pemrograman, dan memahami statistik serta memiliki jati diri nasionalis dan cinta bangsa dan negara agar dapat survive menghadapi segala perubahan pada era digital yang semakin pesat ini. Business Plan juga harus dapat mudah dipahami dan diterima oleh semua pihak termasuk para pemangku kepentingannya (Stakeholder).

Pada sesi selanjutnya, dibawakan oleh Bapak Agus susanto, S. Sos., M. M. beliau menjelaskan materi mengenai Penyiapan Proposal Bisnis. Proposal berasal dari kata to propose, artinya mengajukan atau mengusulkan. Proposal kredit penting karena berhubungan dengan keuangan dalam berbisnis. Dalam berbisnis juga harus mengerti sumber modal berasal. Sumber modal sendiri dibagi dua, yaitu internal (saham), yaitu modal yang disetorkan oleh pemilik usaha dan eksternal (hutang), yaitu modal yang dipinjam dari pihak lain. Pak Agus menjelaskan mengenai laporan laba rugi yang digunakan untuk mencatat hasil usaha dalam satu periode tertentu. Memberikan penjelasan pada bagian aktiva dan pasiva.

Sesi terakhir dibawakan oleh Bapak Stephanus Edi Pambudi, beliau menjelaskan mengenai Pemasaran Online. Bapak Stephanus Edi Pambudi mengatakan bahwa akan lebih baik apabila pengusaha menjual hasil produksi/jasanya melalui internet. Beliau memberikan keterangan bahwa tidak dapat dipungkiri lebih dari 60% masyarakat Indonesia menggunakan internet. Pengusaha harus menentukan prioritas skala bisnis atau segmennya sebelum menentukan media sosial yang dipilih. Contohnya anak muda lebih baik menjual melalui Instagram, jika business to business lebih baik memjual atau mempromosikan melalui LinkIn. Penting sekali bahwa pengusaha dapat menyampaikan pesan yang tepat kepada orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Bukan hanya itu saja, pengusaha juga harus mengimbanginya dengan budget yang mencukupi dalam memasarkannya. Pengusaha harus bisa memilih tempat untuk memasarkan produknya secara daring, mengurusnya dengan baik dan selalu aktif. Bapak Stephanus Edi Pambudi mengajarkan tentang membuat dan mengoperasikan laman website. Selain itu, Bapak Stephanus Edi Pambudi juga mengatakan kelemahan promosi di sosial media adalah tentang mengatur katolog produk. Hal ini karena katalog bisnis harus selalu diperbaharui dan dapat diakses dengan mudah oleh calon pembeli, sehingga pembeli dapat tertarik dan membeli hasil dari barang/jasa yang dijual.

Penulis: TIM Notulensi, Green Entrepreneurship Training angkatan 11.
Editor: Andreas Suranto
hal. 1  2  3  4  5  ...  25
© 2024 - Magister Manajemen - Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta