Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma

<< WEB FAKULTAS

BERITA

Green Entrepreneurship Training (GET) - Angkatan XI (Hari Kedua)
25 October 2019
Green Entrepreneurship Training (GET) - Angkatan XI (Hari Kedua)  :: Magister Manajemen

Ibu Dra. Maria Selastiningsih, Akt., meminta peserta untuk memikirkan mimpi-mimpi mereka dengan mencari tahu masalah yang ada dari mimipi-mimpi tersebut. Menurut beliau, dalam berbisnis, wirausaha harus bisa melakukan 3 hal, yaitu Marketing, Selling, dan Branding. Kemudian, pada tengah diskusi beliau menjelaskan mengenai konsep red ocean dan blue ocean. Lebih lanjutnya, red ocean adalah bisnis dalam arti memiliki resiko yang tinggi, modalnya besar dan banyak kompetitor. Sedangkan blue ocean sebaliknya yaitu, lebih rendah resiko dan kompetitornya. Bisnis itu terletak pada masalah berbagi dan tidak bisa copy and paste saja. Beliau mengingatkan bahwa pemula harus menetapkan dulu tujuannya, lalu berikan jaminan serta kualitas agar membuat konsumen yakin dengan produk/ jasa yang dihasilkan. Dalam diskusi beliau menekankan bahwa dalam berbisnis harus memiliki konsep  ke depan sehingga dapat menciptakan presepsi.


Pembicara kedua yang mengisi GET ke-11 pada hari kedua adalah Bapak Ferry Jusuf, seorang business mentor, trainer dan business collaborator menjadi pembicara kedua dengan topik yang sama, yaitu pengembangan produksi/operasi. Beliau menyampaikan bahwa kelemahan pengusaha itu adalah kepemimpinan. Beliau mengungkapkan bahwa seorang entrepreneur tidak harus memiliki sebuah usaha karena pekerjapun dapat dikatakan sebagai seorang entrepreneur. Menurut beliau, seorang pengusaha harus bisa menguasai 4 hal, yaitu critical thinking, creativity, collaboration, dan communication. Selain itu, beliau juga memaparkan bahwa ada 4 zona yang harus dilalui oleh pengusaha, yaitu Comfort Zone, Fear Zone, Learning Zone dan Growth Zone. Seorang pengusaha akan dapat melampaui zona-zona tersebut dengan baik apabila mereka memiliki critical think, kreativitas, kolaborasi dan kemampuan komunikasi yang baik dengan orang lain.

Menurut Pak Ferry, menjadi seorang pengusaha merupakan sebuah panggilan. Kita dituntut untuk dapat focus pada orang lain, memanfaatkan posisi untuk kepentingan bersama, dituntut untuk menepati janji, menghormati martabat orang dan bersikap tulus. Di akhir sesi beliau memberikan tips sukses bisnis antara lain strategi backward, frontal bisnis dan model bisnis parasite dan juga kunci dalam berbisnis yaitu integritas, kredibilitas, solidaritas dan humanistik. Beliau juga menegaskan bahwa bila orang yang akan berjualan harus memiliki komando, bisa mencari dan mengolah data serta menganalisis kebutuhan dari konsumen.

Untuk menjadi penjual yang baik, harus dituntut untuk membangun hubungan baik dengan pelanggan, membaca pikiran pelanggan, memiliki visi dan misi serta mampu membujuk pelanggan. Beliau juga menegaskan bahwa dalam marketing harus focus terhadap segmen serta harus memenuhi tuntutan kebutuhan pasar yang ada. Untuk dapat menjadi pembisnis dan penjual yang baik kita dituntut untuk dapat membedakan personal image dan professional image dengan tujuan untuk meyakinkan pelanggan yang kita sasar. Personal image dapat dilakukan dengan pemberian kesan dari gaya penampilan, gaya bicara dan body language sedangkan professinal image dapat dilakukan dengan ketrampilan kita, keahlian kita, bagaimana kita menguasai bidang serta kita harus bangga dengan bidang yang kita geluti.

Kita sebagai pembisnis harus bisa Play to Win dengan melampaui “Sedikit” saja dari pemimpin pasar, tidak usah melulu hal yang megah. Bisnis dapat dimulai dari Spirit dan didukung dengan aksi yang nantinya akan mendatangkan kekuatan sebagai pendorong kekuasaan kita dalam pasar. Dalam memulainya, kita harus juga menemukan keunikan dari produk atau jasa kita, karena hal itulah yang akan menjadi core value produk kita sebagai pembeda dari produk pesaing.

 

Penulis: TIM Notulensi, Green Entrepreneurship Training angkatan 11.

Editor: Andreas Suranto

 

hal. 1  2  3  4  5  ...  25
© 2024 - Magister Manajemen - Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta