By Titus O. Kusumajati

 

Perdagangan karbon dan pasar karbon adalah mekanisme kunci dalam upaya global untuk mengatasi dampak perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Inisiatif ini dirancang untuk memberikan insentif ekonomi bagi bisnis dan negara untuk membatasi karbon dioksida (CO2) dan emisi gas rumah kaca lainnya.

Dalam sistem perdagangan karbon, pemerintah atau badan pengatur (regulatory body) menetapkan batas atas jumlah total emisi yang diizinkan dalam periode tertentu. Batas ini dibagi menjadi satuan-satuan nilai yang masing-masing mewakili jumlah emisi tertentu. Perusahaan kemudian dijatah atau membeli satuian-satuan nilai tersebut, yang dapat mereka gunakan untuk menutupi emisi mereka. Jika sebuah perusahaan mengeluarkan emisi kurang dari satuan nilai yang menjadi jatahnya, ia dapat menjual surplus satuan nilai-nya kepada orang lain. Sebaliknya, jika emisi sebuah perusahaan melebihi jatah satuan nilainya, ia harus membeli tambahan satuan nilai atau menghadapi hukuman. Ini menciptakan insentif finansial bagi perusahaan untuk mengurangi emisi, karena mereka dapat memperoleh keuntungan dari keuntungan efisiensi mereka.

Pasar karbon adalah platform di mana satuan nilai tersebut dibeli dan dijual. Pasar-pasar ini dapat bersifat domestik atau internasional dan berfungsi sebagai pasar bagi para peserta untuk memperdagangkan kredit atau jatah satuan nilai karbon-nya. Harga karbon di pasar-pasar ini berfluktuasi berdasarkan dinamika penawaran dan permintaan serta perubahan peraturan, yang memengaruhi keputusan perusahaan tentang strategi pengurangan emisi.

Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon), yang kemarin diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bisa menjadi awal yang baik untuk mendorong pengurangan emisi karbon oleh sektor industri. Empat ruang perdagangan bursa karbon yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia sebagai penyelenggara, yaitu pasar reguler, pasar negosiasi, pasar lelang dan marketplace (nonreguler) bisa menjadi pilihan bagi peserta bursa untuk berkontribusi pada upaya penyelamatan bumi dari efek gas rumah kaca. Perdagangan dan pasar karbon memainkan peran penting dalam mendorong pengurangan emisi sambil mendorong inovasi dalam praktik berkelanjutan. keduanya mempromosikan solusi hemat biaya dan mendorong kerja sama global dalam memerangi perubahan iklim. Namun, mereka juga membutuhkan pengawasan dan peraturan yang kuat untuk memastikan efektivitasnya dan mencegah penipuan atau manipulasi pasar.

Catatan penting atas mekanisme perdagangan dan pasar karbon tersebut adalah, bagaimana caranya agar masyarakat yang selama ini hidupnya tergantung pada hutan -yang artinya mereka telah merawat dan menjaga hutan demi keberlanjutan hidup mereka, dan sekaligus menjaga peran hutan sebagai produsen utama oksigen bagi dunia, juga bisa menikmati manfaat dari perdagangan karbon tersebut. (TOK 27092023).