USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Pergulatanku di Kelas XII SMA

diupdate: 5 tahun yang lalu



 
Menjadi senior itu sangat menyenangkan terlebih ketika memasuki kelas XII. Rasanya sekolah hanya milik kelas XII. Kami selalu merasa paling benar saat melakukan tindakan di sekolah dan anehnya adik kelas tidak berani menegur walaupun kami salah. Guru–guru sering mengingatkan kami kalau di kelas XII ini adalah masa dimana kami akan merasakan apa itu hidup sebenarnya.  Dimana setelah lulus SMA pasti akan bingung apa yang harus dilakukan. Tapi kami tidak pernah menghiraukan, kami selalu menganggap semua itu biasa saja karena kami sudah memiliki pilihan setelah lulus SMA.
 
Waktu berjalan begitu cepat. Semester satu kelas XII akan berlalu dan bulan Desember adalah UAS terakhir saya di SMA. Setelah UAS selesai, maka bulan Januari pun menyambut dengan cepat. Pada bulan inilah saya mulai berpikir setelah lulus akan kemana, ingin bekerja namun bingung pekerjaan apakah yang mampu dijalani karena bekerja itu tentu tidak semudah yang dipikirkan. Ingin kuliah tetapi orang tua tidak sanggup lagi membiayai karena yang bekerja hanya ayah saya itu pun gaji hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian saja. Saya merasa bulan Januari 2019 adalah bulan yang penuh dengan kebingungan. Padahal bulan April kelas XII akan UNBK, tapi saya belum juga memiliki tujuan setelah lulus.
 
Merasa semuanya sangat membingungkan maka saya menelepon ayah saya. Ingin menanyakan apakah setelah lulus SMA saya bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai kemampuan saya. Ayah saya mengatakan bahwa lulus SMA bisa menjadi staf di perusahaan yang ada di dekat kampung saya. Mendengar itu jelas saya senang karena lulus SMA saya akan bisa langsung bekerja. Setelah mendapat kepastian bahwa selesai SMA saya akan bekerja, saya lebih semangat sekolah dan ingin cepat bekerja dan membantu ekonomi keluarga kami.
 
Januari sudah berlalu dengan jawaban yang memuaskan dari segala kebingungan saya. Kini Februari menyambut dengan banyak latihan soal dan banyak kunjungan kakak-kakak dari berbagai universitas untuk mempromosikan kampus mereka. Sebenarnya saya tidak menyukai itu karena saya tidak akan bisa lanjut kuliah. Kuliah hanya mimpi bagi saya dan tidak akan bisa digapai karena keadaan ekonomi yang sangat kekurangan. Tapi saya tidak mau ambil pusing dengan angan-angan saya, saya selalu mencoba menghilangkan niat dan angan-angan untuk kuliah. Di pertengahan Februari, Suster mengumpulkan seluruh siswa kelas XII untuk mengikuti pertemuan. Di pertemuan itu Suster bertanya siapa yang akan melanjutkan kuliah setelah lulus SMA. Jelas saya tidak angkat tangan karena saya akan bekerja setelah lulus. Lalu Suster bertanya pada saya kenapa tidak lanjut kuliah, seketika saya menjawab bahwa orang tua saya tidak sanggup lagi membiayai studi saya.
 
Selama 30 menit kami bercerita alasan kami, akhirnya Suster memberitahu bahwa ada beasiswa Cerdas Humanis dari Universitas Sanata Dharma. Persyaratannya adalah  masuk sepuluh besar dari kelas X sampai XII. Puji Tuhan saya selalu masuk sepuluh  besar dan akhirnya saya mencoba untuk daftar serta menyiapkan segala persyaratannya. Sebelum mendaftar, saya menyampaikan terlebih dahulu kepada orang tua saya. Terpancar kebahagiaan mereka serta mengizinkan saya untuk mencoba. Dengan niat dan usaha saya berusaha untuk lulus tes beasiswanya. Puji Tuhan dengan usaha dan doa yang luar biasa, Tuhan Yesus memberikan saya kesempatan untuk kuliah. Saya lulus tes beasiswa. Tanpa pikir panjang saya menelepon orang tua saya dan memberi tahu kalau saya lulus tes beasiswa. Tidak perlu ditanya betapa bahagianya mereka karena impian anak mereka yang ingin kuliah bisa tercapai dalam kesempatan ini.
 
Akhirnya bulan dan tanggal yang ditunggu pun tiba. Ujian Nasional yang ditunggu telah tiba. Saya sangat bersemangat mengerjakan karena saya akan lanjut kuliah. Puji Tuhan UNBK saya lancar dan bulan Mei kami telah menerima kelulusan. Saya sangat bersyukur karena saya bisa lulus dengan hasil yang lumayan walaupun itu sangat jauh dari kata sempurna. Pada tanggal 29 Juli saya mengurus segala registrasi kuliah saya di BAA. Dengan bantuan Tuhan semua berjalan lancar. 
 
Saat ini saya sudah mulai kuliah di USD. Kalau ditanya bagaimana perasaannya, awalnya grogi karena banyak sekali tempat yang saya tidak ketahui di USD. Banyaknya teman yang sama-sama juga tidak tahu akhirnya kami mencari kelas bersama-sama. Saya sangat senang dan bersyukur atas kesempatan yang luar biasa ini. Kuliah yang awalnya hanya angan-angan saja tanpa berani bermimpi, kini semua nyata. Semua sungguh indah terjadi dan saya  percaya semua ini berkat kasih Tuhan yang luar biasa. 
 
Terimakasih banyak kepada Tuhan, dan USD yang memberikan kesempatan yang luar biasa ini. Cinta Tuhan mendorong saya untuk membangun niat, akan berusaha menjadi mahasiswa yang cerdas dan humanis.
 
Yeni
 
 

 
 

  kembali