“Saat ini, Universitas Sanata Dharma
menambah dua guru besar baru, sehingga
seluruhnya menjadi 12 orang. Dengan ditambah pula oleh sekitar 50-an doktor
baru, sekalipun jumlah ini belum merupakan angka yang ideal, tetapi jelas USD
semakin kuat. USD pun semakin diperhitungkan oleh pemerintah karena berbagai jaringan
kerjasama internasional yang dibangun, yang
turut meningkatkan daya saing bangsa,” demikian disampaikan Dr. Ir.
Paulus Wiryono Priyotamtama, SJ, Rektor Universitas Sanata Dharma dalam acara
“Penyerahan SK Guru Besar” yang berlangsung di Ruang Driyarkara, Gedung Pusat
Lt. IV Kampus Mrican, Kamis, 24 November 2011.
Pada
kesempatan itu, Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Dr. Ir. Bambang Supriyadi,
CES., DEA. secara langsung menyerahkan Surat Keputusan Presiden RI kepada
Rektor USD, yang kemudian diserahkan
masing-masing kepada Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ., M.St. dosen dari
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pendidikan Alam dan Prof. Dr. Praptomo Baryadi Isodarus, M.Hum. dosen dari
Fakultas Sastra/Sastra Indonesia. Acara yang berlangsung sederhana ini dihadiri
oleh dua staf perwakilan dari Kopertis Wilayah V Yogyakarta, Rektor dan Wakil
Rektor I USD, Dekan dan Wakil Dekan FKIP dan Sastra, Kajur dan Kaprodi serta
dosen dari kedua fakultas tersebut, yang di undang secara khusus.
Persaingan
Ketat
Pada
kesempatan itu, Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Dr. Ir. Bambang Supriyadi,
CES., DEA. menegaskan tentang ketatnya seleksi untuk diangkat menjadi guru
besar. “Saya menyampaikan selamat kepada kedua guru besar baru USD karena di
saat ketat-ketatnya Ditjen Dikti menyeleksi dan menilai kelayakan calon
professor, keduanya lolos,” ujar beliau. Dikatakan bahwa saat ini Ditjen
Dikti tidak sekadar menerima hasil
seleksi yang dibuat di tingkat yang lebih rendah. Direktur Jendral Pendidikan
Tinggi sendiri masih melakukan review. Akibatnya, sebanyak sepertiga calon
tidak lolos dan hanya dua pertiganya yang lolos.
Karena
itu, menurut Koordinator Kopertis V, seleksi yang ketat harus sudah dibuat pada
level Prodi, Fakultas, dan Universitas. Seleksi pada level senat universitas,
harus pula melibatkan dua orang reviewer eksternal yang menilai kepakaran
calon. Setelah disetujui di senat universitas, tim Penilai Angka Kredit (PAK)
dari Kopertis juga akan melakukan seleksi yang sangat ketat. “Baru-baru ini,
dari 17 orang yang mengajukan, hanya ada 1 orang yang lolos,” kata Koordinator
Kopertis V. Ia menambahkan bahwa saat ini di kopertis
wilayah V terdapat 113 orang professor, yang terdiri dari 20 dari PTS, 22 dari
Yayasan, 61 orang dari PTN yang sudah pensiun dan dipekerjakan di PTS, dan 10
orang non-Kemendiknas.
Materi
seleksi yang sangat diperketat adalah yang menyangkut plagiarisme. Pelanggaran
pada aspek ini merupakan sebuah pelanggaran fatal. Selain itu, karya-karya
ilmiah dosen yang hanya dipublikasikan dalam jurnal internal kampusnya sendiri
juga akan dinilai rendah.
Mengingat
ketatnya proses seleksi itu, maka diangkatnya dua guru besar baru USD, yaitu
Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ., M.St. dan Prof. Dr. Praptomo Baryadi Isodarus,
M.Hum. merupakan kebanggaan tersendiri bagi Universitas Sanata Dharma. Segenap
civitas akademika USD menyampaikan selamat kepada kedua guru besar baru! (SG dan y2t)
|