(17/12) Universitas Sanata Dharma (USD) menyelenggarakan Perayaan Puncak Dies Natalis ke-66 pada pukul 08.30 WIB hingga 12.30 WIB dengan tema “Transformasi Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19”. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dari Auditorium Driyarkara USD dan secara daring melalui aplikasi Zoom dan YouTube Humas USD. Rangkaian inti pada Puncak Dies Natalis ini adalah Laporan Tahunan Rektor oleh Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D.; Pidato Ilmiah oleh Dr. Antonius Budisusila, S.E., M.Soc.Sc.; pemberian penghargaan kepada 23 dosen dan 21 tenaga kependidikan yang telah 25 tahun berkarya, 7 dosen berprestasi serta 6 mahasiswa berprestasi di tingkat internasional.
“Yang mungkin sangat membedakan antara Universitas Sanata Dharma dan berbagai macam institusi adalah ketentuan kita untuk tetap menjadikan kampus ini sebagai tempat yang sehat, yang aman dan nyaman untuk belajar dan bekerja”, ujar Eka dalam memaparkan laporan tahunan rektor 2021. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan Universitas Sanata Dharma di tengah pandemi ini adalah terjaganya kinerja tridharma khususnya pada bidang pendidikan. Hal ini disampaikan Eka karena pandemi memaksa Universitas Sanata Dharma untuk menata ulang kegiatan tridharma dengan menggunakan teknologi digital dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Hal lain juga disampaikan Eka bahwa Universitas Sanata Dharma mampu menangkap berbagai peluang serta menuntaskan beberapa agenda kegiatan penting maupun yang telah diamanatkan di Renstra 2018-2022. Keberhasilan tersebut mencakup memenangkan berbagai kompetisi hibah dari pemerintah, pengusulan program studi baru, pengembangan sistem informasi, penyiapan pembelajaran luring maupun daring, vaksinasi massal 30.000 dosis, pemilihan Rektor USD periode 2022-2026, serta implementasi awal perluasan karya di Kalimantan. Ia berharap agar di tahun 2022, Universitas Sanata Dharma sebagai Universitas Yesuit di Indonesia mampu mengoptimalkan segala bentuk transformasi yang telah dilakukan di tahun 2021.
Budisusila dalam pidato ilmiahnya menerangkan bahwa strategi demi perubahan transformatif di bidang ekonomi pada saat pandemi, sangat diperlukan dan memiliki beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut mencakup pengawasan di bidang ekonomi saat menerapkan kebijakan PSBB, memberlakukan kebijakan gas-rem atau among mongso agar tercapainya keseimbangan ekonomi dan kesehatan, percepatan dan penuntasan vaksin, serta penerapan kebijakan melek digital secara merata. Selain itu, Budisusila juga menyebutkan ketika penyebaran COVID-19 menurun, kebijakan pembatasan mobilitas tidak diperlukan lagi demi agar mata pencaharian masyarakat tidak terganggu, strategi pemulihan ekonomi dilakukan pada sektor formal dan informal (melalui digitalisasi), serta peningkatan dalam penanganan digital divide agar tidak berdampak pada ketimpangan ekonomi. Ia menutup pidatonya dengan menyampaikan bahwa tugas bagi dunia pendidikan di masa mendatang adalah menentukan cara untuk mengajak mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan realitas (ekonomi di tengah pandemi) yang sesungguhnya.
Prof. Dr. R.A. Supriyono sebagai perwakilan dari Ketua Yayasan Sanata Dharma dalam sambutannya mengatakan harapannya agar keberhasilan Universitas Sanata Dharma dalam berkembang dan berkemajuan dalam tahun ini dapat berlanjut dengan cara penyempurnaan berkelanjutan atau continuous improvement dalam berbagai bidang seperti: Tri Dharma perguruan tinggi dan pengabdian kepada masyarakat ditingkatkan agar semakin inovatif disesuaikan dengan perubahan zaman.
Bhimo Widyo Andoko sebagai Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta, mengucapkan selamat atas sukses terselenggaranya perayaan Dies Natalis ke-66 Universitas Sanata Dharma serta mengharapkan Universitas Sanata Dharma selalu senantiasa berkembang serta menguatkan mutu dan pelayanan pendidikan. Selain itu, akademisi memiliki peranan penting dalam kondisi krisis ini yaitu turut serta aktif memberikan edukasi yang relevan kepada seluruh anak didik yang pada prinsipnya adalah senantiasa mencari jalan keluar atau alternatif sesuai dengan proporsi sebagai pendidik di perguruan tinggi.
Heri Priyatmoko, salah satu dosen berprestasi dengan predikat dosen penulis artikel di media massa terbanyak, mengaku sangat bangga menjadi salah satu bagian dari Universitas Sanata Dharma. Menurut Heri, Universitas Sanata Dharma bukan sekedar “selesai di kelas” akan tetapi memberikan ruang kreatif untuk berkreasi dan berkarya seluas mungkin serta selalu memberikan apresiasi penghargaan kepada yang berkarya. Yustina Jessica Devita, salah satu mahasiswi program studi Teknik Mesin yang mendapat penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi, mengaku kaget dan bangga karena usahanya dalam belajar membuahkan hasil yang baik. Ia juga menyampaikan harapannya agar Universitas Sanata Dharma mampu membantu para mahasiswa dalam mengembangkan diri di bidang pendidikan maupun non-pendidikan.
(BF & JNJ)