USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Dies Natalis ke-37 Fakultas Teologi USD
"Bersama-sama Menulis Kisah Para Rasul "

diupdate: 2 tahun yang lalu




Fakultas Teologi Wedabhakti, Universitas Sanata Dharma (USD), melalui kanal YouTube Theo Talk menyelenggarakan perayaan puncak Dies Natalis Fakultas Teologi yang ke-37. Perayaan yang digelar pada tanggal 30 Oktober 2021 ini  bertema  “Bersama-sama Menulis Kisah Para Rasul Bab 29: Perjumpaan Injil dan Realitas Masa Kini”. Acara diawali dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh selebran utama Romo Bagus Laksana, SJ selaku Dekan Fakultas Teologi Wedabhakti, yang didampingi oleh konselebran Romo FX. Kusmaryadi, SCJ selaku perwakilan romo-romo rektor dan pimpinan komunitas, serta Romo Agustinus Widodo, Pr selaku dosen baru.

Dalam homilinya, Romo Agus menyampaikan tentang tema yang diambil dalam dies natalis tahun ini. Gagasan tersebut diangkat dari gagasan Bapak Kardinal Ignasius Suharyo yang mengutip Kisah Para Rasul Bab 28 bahwa ketika Paulus memberitakan Kerajaan Allah, ia tidak hanya berhenti sampai di kota Roma saja tetapi juga kepada banyak orang di seluruh penjuru dunia dengan konteks dan latar belakang budaya masing-masing. Bapak Kardinal mengingatkan dan menantang kita untuk menulis Kisah Para Rasul Bab 29 untuk melanjutkan apa yang sudah ditulis oleh Santo Lukas. Judul Kisah Para Rasul sebenarnya kurang sesuai jika pemahaman kita terbatas  pada keduabelas rasul saja, tetapi kisah para rasul sesungguhnya menunjuk pada semua orang yang mengambil bagian dalam kehidupan gereja awal untuk mewartakan Yesus Kristus pada berbagai macam konteks budaya, agama, bahasa, dan pola pikir yang ada. “Pada hari Pentakosta, Petrus memberikan pewartaan pada banyak orang dari berbagai macam konteks budaya dan latar belakang yang berbeda-beda.” Apa yg dikisahkan oleh para rasul merupakan langkah awal dari bagaimana Injil dan warta iman Kristiani menyentuh berbagai macam bangsa dengan berbagai macam situasi pada waktu itu. “Kita secara khusus ingin ambil bagian di dalamnya dengan menulis Kisah Para Rasul Bab 29. Supaya kisah itu tercipta dan tertulis, kita harus juga mengalami kisah itu sendiri. Kita ditantang untuk mengalami perjumpaan dan mendialogkan iman kita akan Yesus Kristus pada berbagai macam konteks dan situasi kita zaman ini,” tutur Romo Agus. Dalam berinkulturasi, kita harus menghayati sikap apresiatif dan penghargaan terhadap budaya, adat istiadat, perkembangan zaman (internet dan sosial media), pola pikir, serta nilai-nilai dan bentuk-bentuk ungkapan yang ada di dalamnya. Romo Agus menutup homilinya dengan mengajak kita untuk bersama-sama mewartakan Kerajaan Allah dengan pemahaman yang tepat, penghargaan, dan apresiasi terhadap konteks atau realitas yang dihadapi.

Frater Handrianus Dabi Dede, CSsR selaku ketua panitia menyampaikan bahwa dalam perayaan syukur Dies Natalis Fakultas Teologi Wedabhakti (FTW) yang ke-37, kita harus bersama-sama melanjutkan kajian inkulturasi dengan semangat panggilan masa kini. Kita harus hadir untuk menjawab kerinduan umat manusia. Perlombaan yang diadakan untuk memeriahkan Dies Natalis FTW ini menjadi bagian dari bagaimana Gereja membawa sukacita Injil yang menyentuh rasa perasaan, sensibilitas dan kedalaman batin. Dan dalam rangkan itulah kita semua diundang untuk mengambil bagian dalam upaya melanjutkan Kisah Para Rasul Bab 29. Frater Rian berharap bahwa dengan adanya perlombaan maka peserta dan kita semua diajak untuk semakin kreatif dalam situasi pandemi.

Romo Albertus Bagus Laksana, SJ., S.S., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Teologi, dalam sambutannya, bersyukur FTW telah berkembang dalam hal yang kreatif dan istimewa: 1) Pengangkatan Prof. Dr. Emanuel Pranawa Dhatu Martasudjita, Pr sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teologia, 2) Penganugerahaan kepada Romo Haryatmoko sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang diangkat langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo, dan 3) publikasi penelitian mengenai perkara-perkara inkulturasi gereja di masa digital dengan segala ambiguitasnya. “Kita bersyukur karena sudah menanggapi tantangan Allah dan Roh Kudus untuk bersama-sama menuliskan lembaran baru pada Kisah Para Rasul Bab 29,” ujar Romo Bagus. Romo Bagus menutup sambutannya dengan menampilkan lukisan dari saudara Eduardus Bernardus Lewuk, mahasiswa Teologi semester akhir sebagai bentuk Inkulturasi dimasa pandemi.

Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Romo Bagus. Setelah itu, Romo Dr. YB. Prasetyantha, MSF sebagai Kaprodi Magiter Teologi menyampaikan pidato ilmiah dengan judul “Menuju Suatu Inkulturasi yang Genotik: Analisis Apresiatif, Kritis, Konstruktif Atas dasar Teologi Inkulturasi Romo Martosudjito”. Kita diundang untuk menyerahkan seluruh hidup kita untuk dibimbing oleh Roh dan menerima bimbingan Roh itu dalam suka cita dengan  hidup sebagai anak-anak sejati Allah Tritunggal dalam suatu persekutuan kasih yang perikoretif tetapi sekaligus genotik. Dan sebagaimana yang terjadi pada hari pentakosta, Romo Prasetyantha berharap semoga di zaman ini kita berjalan bersama-sama dalam terang Injil Tuhan dengan spirit kerendahan hati, rasa hormat, dan memandang mereka sebagai anak-anak Allah seperti kita.

Berbagai macam lomba yang diadakan oleh oleh panitia Dies Natalis FTW, yaitu; Lomba TikTok yang dijuarai oleh Yulianto (OMI), Samuel Pella (AM), dan Hary Suhut (SCJ); Lomba Podcast yang dijuarai oleh Bayu Putra dan Dedy Saputra (SCJ), Gabriel Singgih dan Danil Saputra (ST), dan Alam Panji (ST); Lomba Solo Vocal yang dijuarai oleh  Andreas Marison Sinaga (O.Carm), Zet Pairunan (AM), dan Pfister Unit (CSsR); Lomba Aransemen Lagu yang dijuarai oleh Andreas Baladika (ST), Yogis D’Angelus, dan Agustinus Richard (AM); Lomba Menulis Cerpen yang dijuarai oleh Leonardo Kelvin Tandiayu (AM), Gabriel Singgih (ST), dan Sr. Yovita Yutta Sueng, (OSU); Lomba Essay Bahasa Indonesia yang dijuarai oleh Petrus Pit Duka Karwayu (CMF), Gabriel Singgih (ST), dan Leonardo Kelvin Tandiayu (AM); Lomba Essay Bahasa Inggris yang dijuarai oleh Petrus Pit Duka Karwayu (CMF), Gabriel Singgih (ST), dan Yohannes Bramanda Ryan Kharisma (ST); Lomba Vocal Group yang dijuarai oleh Figli di Alonso (CSsR), Vocal Grup Anging Mamiri, dan Le Greeze Choir (Para Suster OSU); dan Lomba Film Pendek yang dijuarai oleh Tim Pojok Dua (CSsR) dengan judul Buku Harian Pastor Lang, Tim Cinepet Sikat Satu (ST Tingkat I) dengan judul Risak, dan Tim Demazenod (OMI) dengan judul Ranting Patah.

(MHH & GN)

  kembali