USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Diskusi Sistem Whistle Blowing untuk Peningkatan Kinerja Perusahaan

diupdate: 3 tahun yang lalu


Universitas Sanata Dharma (USD) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) pada hari Jumat (21/5) menyelenggarakan webinar Sanata Dharma Berbagi yang kedua di tahun 2021. Webinar yang bertema "Peran Whistle Blowing dalam Meningkatkan Kualitas Performance dan Reporting” ini menghadirkan moderator dan pembicara dari Fakultas Ekonomi USD yaitu: Dr. Firma Sulistiyowati, M.Si., Ak., CA., QIA.; Gabriel Anto Listianto, Ph.D., Ak.; Dr. Yusef Widya Karsana, M.Si., Ak., CA., QIA sebagai pembicara, dan Nicko Kornelius Putra, M.Sc. sebagai moderator. Webinar dilakukan secara daring melalui Zoom dan luring di Ruang Kadarman, Kampus II USD serta disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Humas USD.

Rektor USD, Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., turut hadir dan memberikan sambutan sebelum webinar dimulai. Rektor menganggap bahwa tema yang sangat teknis ini bisa juga dikaitkan dengan kepentingan besar bangsa Indonesia. “Saya berharap dengan tema kita pada pagi hari ini, dapat lahir kualitas laporan maupun performance laporan yang lebih baik, yang akhirnya akan membantu banyak pihak khususnya para pengambil keputusan, dan para pihak yang terkait persoalan keuangan bisa menjauhkan diri dari tindakan yang bersifat koruptif,” ujar Rektor.

Webinar tersebut diikuti oleh para peserta yang tersebar dari ujung Aceh yakni Aceh Tamiang hingga peserta dari Manokwari. Selain itu, Dirjen Pajak, auditor BPK, dan juga pihak perwakilan dari berbagai institusi pendidikan di Yogyakarta turut meramaikan diskusi tentang whistle blowing ini.

Dr. Firma Sulistiyowati, M.Si., Ak., CA., QIA., berbicara tentang aspek informasi yang dikaitkan dengan mekanisme pelaporan pelanggaran internal dalam suatu organisasi yang disebut dengan whistle blowing system. “Sistem pelaporan pelanggaran internal dan kepemimpinan autentik itu mendorong pegawai untuk lebih merasa terjamin saat melaporkan pelanggaran internal yang terjadi di organisasinya,” ungkap Firma. Studi eksperimen Firma menunjukkan individu yang berada dalam kondisi iklim keadilan prosedur yang tinggi akan cenderung untuk lebih berani melaporkan pelanggaran internal dan lebih nyaman untuk melakukannya.

Penelitian dari Gabriel Anto Listianto, Ph.D., Ak. mengkaji tentang Adopsi Kecanggihan Pelaporan Internet dan Kinerja Perusahaan Publik. Mengingat perkembangan internet pada masa ini, Anto berargumentasi bahwa internet itu menjadi sangat penting sebagai salah satu media komunikasi yang bisa digunakan perusahaan publik untuk desaminasi informasi keuangan dan non keuangan. “Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi kecanggihan pelaporan internet dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan di mana juga transparansi dari pelaporan keuangan itu sendiri menjadi variabel mediasi,” ungkap Anto saat menerangkan hasil pemikirannya. Hasil penelitian memperlihatkan terbukti bahwa adopsi kecanggihan pelaporan internet bisa mempengaruhi performa atau kinerja perusahaan.

Dr. Yusef Widya Karsana, M.Si., Ak., CA., QIA. menyajikan laporan kontrol keluarga pada perusahaan bisnis di Indonesia dan tata kelola perusahaan tersebut terhadap kualitas informasi perusahaan publik. “Kalau kita membandingkan antara perusahaan keluarga dengan perusahaan non-keluarga dari hasil penelitian-penelitian terdahulu jadi ada beberapa yang menyatakan bahwa kualitas informasi dari perusahaan keluarga itu lebih baik kualitas informasinya daripada perusahaan non-keluarga, ada juga yang mengatakan perusahaan keluarga tidak lebih baik kualitas informasinya daripada perusahaan non-keluarga,” ungkap Yusef. Kualitas informasi sangat mempengaruhi iklim investasi dan ini sangat relevan dengan masa kini.

“Jaminan suatu investasi terjadi ketika kredibilitas atau kualitas informasi laporan reliable terjadi. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara dengan kualitas informasi yang rendah sehingga investasi yang terjadi di Indonesia menjadi tidak efisien. Konteks dari kontrol keluarga, konteks kepemilikan perusahaan berbasis bisnis keluarga, dan juga memetakan karakteristik dari family firm yang dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap kualitas informasi,” ujar moderator Nicko saat menarik kesimpulan dari penelitian milik Yusef.

(NLPR & ADW)

  kembali