Kamis (20/5) Universitas Sanata Dharma (USD) bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman (Dinkes Sleman) kembali melaksanakan kegiatan vaksinasi Covid-19. Peserta vaksinasi adalah pegawai yang bekerja di USD dan lansia yang telah menerima vaksin tahap pertama di USD pada tanggal 17 April 2021. Vaksin jenis Sinovac yang diberikan berjumlah 1097, jumlah ini tidak sama dengan vaksinasi tahap pertama, karena beberapa peserta menunda menerima vaksin tahap kedua dengan berbagai alasan terkait.
Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor USD berharap agar pengalaman proses pelaksanaan vaksin tahap pertama bisa menjadi acuan dalam pelaksanaan vaksin tahap kedua ini, sehingga proses pemberian vaksinasi dapat lebih lancar, nyaman, efektif dan efisien bagi seluruh peserta dan juga panitia yang bertugas.
Sudarto Edi Hartono selaku Programmer Imunisasi Dinkes Sleman menyampaikan bahwa pemberian vaksin tahap kedua ini terdapat perbedaan alur yang diterapkan oleh panitia. Proses pelaksanaan vaksin tahap pertama menggunakan sistem 4 meja yaitu Meja 1 untuk registrasi, Meja 2 untuk screening, Meja 3 untuk vaksinasi, dan Meja 4 untuk observasi. Untuk vaksinasi tahap kedua hanya menggunakan 2 meja, Meja 1 untuk screening dan vaksinasi sedangkan Meja 2 untuk observasi dan pencatatan laporan. Pada vaksin pertama, pengukuran suhu dan tensi dilakukan bersamaan dengan wawancara, namun pada tahap kedua pemeriksaan suhu dan tensi dilakukan di awal setelah penerima vaksin dinyatakan layak menerima vaksin pada saat registrasi oleh institusi terkait. Ia juga menjelaskan tentang efek yang akan dirasakan oleh peserta vaksinasi. “Saat menerima vaksin, tubuh akan membentuk anti bodi, sama seperti proses alamiah orang terkena infeksi, tubuh akan mengalami penurunan imunitas selama 28 hari ke depan, sehingga harus menjalankan protokol kesehatan yang lebih ketat karena daya tahan tubuh yang melemah”, katanya.
Kegiatan vaksinasi berjalan dengan lancar, hal ini terlihat dari tidak banyaknya peserta vaksin yang berkerumun untuk mendapatkan vaksin. Respons positif dari beberapa peserta vaksinasi, seperti perempuan berusia 79 tahun, Valentina yang menyatakan bahwa alur pada penerimaan vaksin tertata sehingga bisa menjaga para lansia. Pensiunan karyawan Bagian Rumah Tangga USD, A. Kemis Kusmiyatno juga menyampaikan hal yang sama bahwa alur penerimaan vaksin kedua lebih tertata dan lebih cepat. Ia juga akan berusaha untuk menjaga protokol kesehatan. Dosen USD, A. Galih Arga Wiwin Aryanto, Pr., MA, STD juga mengutarakan harapannya, semoga USD sudah siap untuk melaksanakan kuliah tatap muka pada semester gasal yang akan datang, sehingga kuliah menjadi lebih efisien dan efektif bagi para mahasiswa maupun dosen. Seorang karyawan Yayasan Sanata Dharma, Lucia Endang Utami juga turut berharap untuk semua penerima vaksin tetap sehat dan tetap semangat dalam berkegiatan tanpa melupakan protokol kesehatan.
(YBA & CFAASK)
