USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Studium Generale “Konseling Kedukaan di Masa Pandemi (Tinjauan Psikologi dan Spiritual)”

diupdate: 3 tahun yang lalu




Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) pada hari Rabu, 31 Maret 2021 mengadakan Studium Generale dengan tema “Konseling Kedukaan di Masa Pandemi (Tinjauan Psikologi dan Spiritual)” melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Humas USD. Acara yang diikuti oleh mahasiswa aktif, dosen, dan juga alumni USD ini menghadirkan dua pembicara, yaitu Dr. Totok S. Wiryasaputra Kons, Sp. Ked. selaku Direktur Eksekutif Asosiasi Konselor Pastoral Indonesia dan Desi Wulansari, M.Psi., Psikolog selaku Psikolog Klinis Wisma Atlet. Juga menghadirkan Nasarius Sudaryono, S.Pd., M.Si. Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP USD sebagai moderator. Acara Stadiun Generale dibuka dengan sambutan Dekan FKIP USD Dr. Yohanes Harsoyo, M.Pd., M.Si. dan juga Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP USD Dr. Yohanes Heri Widodo, M.Psi.

Dr. Totok S. Wiryasaputra Kons, Sp. Ked. menyampaikan bahwa corona membawa pengaruh yang sangat besar sehingga mengakibatkan kedukaan mendalam. Kedukaan karena corona banyak dialami oleh individu, pasangan, keluarga, kelompok bahkan komunitas. Reaksi yang dikeluarkan pada saat orang mengalami kedukaan adalah tidak menerima, marah, kecewa, cemas bahkan apatis karena terlalu merasakan kebosanan. Muncul juga reaksi dalam aspek spiritual seperti tidak dapat konsentrasi berdoa hingga merasa keagamaan tidak ada gunanya. Hal tersebut terkait dengan peran dan tujuan konseling kedukaan yaitu sebagai penembus isolasi. Menembus isolasi kedukaan dapat dilakukan dengan menempatkan diri sebagai konseling yang mau mendengarkan dengan tulus, serta hadir secara fisik dengan hati.

Desi Wulansari, M.Psi., Psikolog menyampaikan beberapa cerita mengenai hal-hal yang sudah dilakukan bersama tim dalam membantu pasien Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet dari segi psikologis. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan adalah konseling online, konseling tatap muka, afirmasi positif yang dilakukan melalui grup Whatsapp, fun games, webinar, dan juga kegiatan untuk tenaga kesehatan. Kegiatan tersebut sudah terjadwal setiap harinya. Kemudian, beberapa keluhan yang banyak ditemui pasien di Wisma Atlet adalah mengenai kecemasan, gangguan sulit tidur, kejenuhan, dan juga permasalahan psikologis yang sebelumnya sudah pernah dialami oleh pasien. Di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini, keluhan-keluhan yang dialami oleh individu akan semakin beragam. Oleh karena itu, hal yang dapat dilakukan untuk menangani keluhan-keluhan tersebut adalah dengan Psychological First Aid atau bantuan psikologis awal yang dapat dilakukan oleh siapa saja karena sifatnya singkat, praktis, dan fleksibel. Penanganan ini dapat diberikan kepada individu, keluarga, maupun masyarakat. Pada kondisi saat ini, penanganan ini dapat memberikan dampak secara fisik sosial dan emosi. Dukungan ini dapat diberikan kepada orang-orang atau pihak-pihak yang terdampak. Tujuan dilakukannya Psychological First Aid untuk membantu individu supaya dapat menjalani keseharian secara optimal, bukan menyelesaikan semua permasalahannya. Perlu disadari juga bahwa Psychological First Aid mempunyai keterbatasan dan tahu kapan harus mencari bantuan lain. Selain itu, perlu dipahami juga bahwa tidak semua orang dapat diperlakukan sama karena setiap orang itu unik.

(BRW & GGZ)

  kembali