Senin, 31 Agustus 2020 adalah hari pertama perkuliahan semester gasal tahun akademik 2020/2021 di Universitas Sanata Dharma (USD). Perkuliahan diawali dengan perayaan ekaristi awal semester gasal yang dilakukan secara daring (online) melalui kanal YouTube Humas USD. Misa dengan tema “Menenun Cerita, Mewartakan Sukacita” yang dimulai pada pukul 07.15 WIB ini dipimpin oleh Romo B. Rukiyanto, SJ sebagai selebran utama dan Romo Yustinus Rumato, SJ sebagai konselebran.
Dalam homilinya, Romo Rukiyanto berbicara bahwa setiap perjalanan umat manusia harus mengandalkan kekuatan Allah. “Yesus memiliki visi untuk datang ke dunia yaitu memberikan kabar gembira pada orang-orang tertindas. Hendaknya itu menjadi visi kita juga dalam menjalani hidup di dunia ini,” ujar Romo Ruki. Beliau juga berbicara bahwa kita tidak hanya menjadi cerdas tetapi juga menjadi pribadi yang humanis selaras dengan motto USD. Mahasiswa, dosen, karyawan, dan sivitas akademika juga harus bisa selaras dengan visi misi USD, yaitu: mencintai kebenaran, memperjuangkan keadilan, menghargai keberagaman, dan menjunjung tinggi keluhuran martabat manusia. Romo Rukiyanto berpesan bahwa kita sebagai sivitas akademika juga harus merasakan kesatuan secara daring dan tidak menjadi penghambat persatuan kita. Beliau menambahkan bahwa hal tersebut bisa diwujudkan menjadi pribadi yang unggul di bidang akademik dan rasa solidaritas dengan mereka yang terkucilkan.
Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor USD pada akhir perayaan ekaristi memberikan sambutan. Beliau menyampaikan bahwa kita harus bersyukur mempunyai kesempatan bagi pelaksanaan perkuliahan semester gasal tahun akademik 2020/2021. Perayaan ekaristi kali ini berbeda, bukan hanya karena dilakukan secara daring tetapi juga ada nilai yang bisa dipahami secara berbeda. Beliau menyampaikan bahwa dalam tiga bulan yang lalu, seluruh komponen di USD bekerja keras agar pelaksanaan akademik bisa berjalan dengan baik. Ada tiga aspek yang menjadi persiapan, yaitu: aspek konseptual, manajerial, dan teknikal. Realitasnya, semester ini melakukan pembelajaran dengan 12.000 mahasiswa dan 400 dosen dengan setiap perangkat teknologi dan mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Beliau menambahkan bahwa semoga misa ini memberikan energi positif terhadap pergulatan pembelajaran yang tidak mudah. Beliau mengajak dosen, mahasiswa, dan seluruh karyawan untuk membangun cara komunikasi yang impatik dan solutif terhadap segala persoalan, yang mana adalah bagian dari semua pihak yang terlibat. Kemudian, kita juga harus bersikap adaptif, fleksibel, dan terbuka karena teknologi membutuhkan sikap-sikap tersebut. Selanjutnya, kita harus memiliki sikap kesediaan, kerelaan, dan antusiasme untuk belajar lagi. Rektor juga menyebutkan bahwa belajar daring memang tidak senikmat belajar luring yang bisa menikmati relasi sosial. Justru dalam masa pandemi seperti ini, kita bisa mengembangkan hal-hal positif lainnya seperti kemandirian, ketekunan, dan peluang-peluang untuk berinovasi. Di akhir sambutannya, beliau berkata bahwa bila Tuhan menyertai dan memberkati usaha-usaha kita, maka akhirnya banyak berkat yang diterima.
(MHH & BGP)