USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Webinar Sanata Dharma Berbagi
“PEMBELAJARAN DARING YANG TRANSFORMATIF DI MASA PANDEMI”

diupdate: 4 tahun yang lalu




Jumat, 12 Juni 2020 Universitas Sanata Dharma (USD) kembali mengadakan Webinar yang diadakan melalui aplikasi Zoom dan live streaming melalui kanal Youtube Humas USD. Diikuti oleh 100 peserta yang tergabung dalam aplikasi Zoom serta 235 peserta yang mengikuti saat live streaming Youtube, peserta berasal dari penjuru Indonesia antara lain Pontianak, Jakarta, Ciledug, Cilegon, Bali, Samarinda, Palembang, Manado, Surabaya, Medan, Jambi, Toraja, Balikpapan, dan masih banyak lagi. Masih dalam rangka Sanata Dharma Berbagi di Tengah Pandemi, kali ini webinar mengusung tema “Pembelajaran Daring yang Transformatif di Masa Pandemi”. Mengkaji lebih lanjut mengenai kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi. Christina Kristiyani, M.Pd., Ph.D.; Thomas Wahyu Prabowo Mukti, S.Pd., M.Pd.; dan Markus Budiraharjo, Ed.D. sebagai pembicara pada seminar online kali ini, dipandu oleh Fransisca Ditawati Nur Pamenang, S.Pd., M.Sc. sebagai moderator.

F.X. Ouda Teda Ena, M.Pd., Ed.D selaku Wakil Rektor IV USD dalam sambutannya saat membuka webinar menyatakan bahwa pembelajaran harus tetap terjadi. Karena setiap orang memiliki dua kesempatan untuk menjadi bagian besar sebagai solusi atau bagian besar menjadi masalah. Untuk itu webinar ini diselenggarakan dengan tujuan sebagai fasilitas untuk tercapainya pembelajaran yang transformatif demi menjawab keluhan para peserta didik, pengajar, serta orangtua.

Christina Kristiyani, M.Pd., Ph.D. menyampaikan bahwa pandemi ini membawa banyak perubahan termasuk perubahan akan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang pada mulanya dilakukan secara konvensional harus berganti menjadi pembelajaran secara daring. Hal ini yang akhirnya menimbulkan banyak kendala baru. Kendalanya beragam, adanya guru yang gagap teknologi, sulitnya akses signal, borosnya penggunaan kuota internet, pembelajaran yang tidak menarik, sampai dengan terlalu banyak tugas. Ia menyampaikan bahwa critical self-reflective menjadi kunci utama adanya pembelajaran yang transformative, evaluasi terhadap pengajar, evaluasi terhadap cara mengajar, media pengajar, dan target yang diajar. Meskipun dalam pandemi cukup mempengaruhi berbagai aktifitas esensial, upaya-upaya tetap terus dilangsungkan demi tercapainya tujuan pembelajaran walau dalam jaringan. Diharapkan dengan adanya Webinar ini, para tenaga pendidik tetap kuat, peka, dan bersemangat untuk segera menyambut tahun ajaran baru yang akan datang.

Thomas Wahyu Prabowo Mukti, S.Pd., M.Pd. sebagai pembicara kedua menyatakan bahwa pengajar harus tahu betul akan perannya, mengetahui mana yang penting dan hal apa yang bisa dilakukan di tengah keterbatasan. Lalu ia menyampaikan hal yang ia lakukan yaitu dengan menyiapkan dua cara pembelajaran yang berbeda demi memfasilitasi 30% mahasiswanya yang tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring. Begitu juga dengan apa yang disampaikan oleh Markus Budiraharjo, Ed.D. sebagai pembicara ketiga, pengajar sebaiknya sadar akan kondisi sekitar, sadar akan posisi diri dan berfikir untuk tindakan yang solutif. Membuat fenomena sekitar yang sedang dialami peserta didik menjadi bahan ajar dan menjadi ketertarikan tersendiri untuk menumbuhkan rasa semangat belajar.

(DPPG & GM)

  kembali