Jumat, 5 Juni 2020 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sanata Dharma kembali mengadakan Seminar Sanata Dharma Berbagi untuk umum. Mengingat situasi dan kondisi pandemi saat ini yang mengharuskan adanya Physical Distancing dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), maka seminar dilakukan secara daring (dalam jaringan), sekarang lebih akrab dikenal dengan istilah Webinar (Web-Seminar). Kegiatan webinar tersebut dapat diakses melalui aplikasi Zoom dan kanal Youtube Humas USD secara Live, dengan total peserta seminar sebanyak 100 peserta dalam aplikasi zoom dan 4.348 peserta yang terlibat secara live di youtube dan berasal dari berbagai profesi serta daerah antara lain: Jakarta, Bogor, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Bandung, Samarinda, Bengkulu, Kalimantan Timur, dan masih banyak lagi, serta ada pula yang berasal dari luar negeri.
Webinar ini diselengarakan dalam rangka ‘Sanata Dharma Berbagi di Tengah Pandemi’, dengan tema “Mendampingi Generasi Muda di Tengah Pandemi” yang bertujuan untuk merangkul generasi-generasi muda agar tetap bisa memiliki harapan di tengah keadaan yang sulit ini. Webinar ini dipimpin oleh Cecilia Paulina Sianipar S.Pd., M.Si., MM.Ed. sebagai moderator dan dua pembicara yaitu Romo Angga Indraswara, S.J., B.A., M.Hum. sebagai pembicara pertama dan Romo Benedictus Hari Juliawan, S.J., Ph.D. sebagai pembicara kedua.
Dalam pemaparannya Romo Angga Indraswara menggambarkan bagaimana kondisi genarasi muda saat ini yang memiliki banyak mimpi namun minim ruang dan wadah. Pandemi Covid-19 membuat banyak impian generasi muda menjadi tidak mungkin. Orang muda selalu dituduh apatis, keberadaanya penting hanya ketika pemilu, kepentingannya selalu dikesampingkan dan selalu dicurigai. Sementara generasi muda merasa bahwa politik saat ini tidak menarik, isinya hanya perpecahan dan kebencian. Sedangkan yang mereka butuhkan adalah sebuah harapan dan kepercayaan untuk bisa ikut andil secara nyata. Perbedaan persepsi antar generasi yang akhirnya menyebabkan adanya kesenjangan. Kemudian Romo Benedictus Hari Juliawan menyampaikan mengenai apa yang sebenarnya bisa dilakukan generasi muda di tengah masyarakat. Dalam pemaparannya beliau menjelaskan bahwa sesungguhnya kita memeluk perubahan seerat-eratnya. Transisi memang sungguh akan terjadi sehingga kita perlu siap bersaing dalam konteks positif. Kreativitas perlu terus menerus diasah dengan memanfaatkan teknologi, mengubah kerja material menjadi simbolik serta monetisasi. Perlu dukungan ruang untuk bereksperimen. Bidang pertanian juga tak dapat dikesampingkan, justru orang muda perlu menghargai kerja tangan di bidang pertanian, peternakan, serta nelayan. Ruang kerja ini juga menjadi penting, tak hanya menengok yang digital saja. Segala upaya pengetahuan, perkembangan dari masa ke masa ini diupayakan oleh semua generasi demi terwujudnya pendampingan untuk mendampingi generasi muda di tengah pandemi ini. Topik ini mampu menciptakan rasa ingin tahu peserta yang diwujudkan dalam sesi diskusi baik pertanyaan langsung dalam aplikasi zoom dan pertanyaan yang disampaikan pada live chat baik dari zoom maupun youtube.
Di akhir acara, moderator menyimpulkan bahwa untuk mendampingi generasi muda saat ini dibutuhkan pendampingan secara nyata, tumbuhkan kembali rasa percaya terhadap generasi muda dan bangun dialog dengan mereka. Ajak juga generasi muda untuk memanfaatkan teknologi yang ada agar tercipta kreatifitas baru, siapkan pula lapangan kerja baru dan wujudkan adanya solidaritas agar bisa mengelola hidup bersama.
(GM & DPPG)
