Pusat Kajian Perguruan Tinggi Indonesia (PKPTI) di bawah unit kerja Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) menyelenggarakan lokakarya peran APTIK dalam menghadapi masalah Pendidikan di perguruan tinggi di Indonesia. Lokakarya dengan tema "Gagasan Rekomendatif APTIK dalam Mewujudkan Visi Indonesia 2045 di Bidang Pendidikan Tinggi" ini diselenggarakan pada Jumat-Sabtu, 2-3 Agustus 2019 bertempat di Ruang Kadarman, Kampus 2 Universitas Sanata Dharma (USD). Lokakarya dibuka dengan sambutan Rektor USD Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. dilanjutkan dengan sambutan Ketua PKPTI APTIK Dr. Titik Kristiyani, M.Psi. yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi USD.
Lokakarya ini dihadiri oleh para pimpinan atau wakil dari universitas Katolik di Indonesia, yaitu: Universitas Katolik Parahyangan, STIK Saint Carolus Jakarta, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Universitas Katolik Soegijopranoto Semarang, Universitas Katolik Widya Karya Malang, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya, Stikes Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, STIK Stella Maris Makassar, Universitas Katolik De La Salle Manado, Universitas Katolik Widya Mandura Kupang NTT, Universitas Katolik Santo Thomas Medan, dan STIKES St. Elisabeth Medan. Hadir pula perwakilan dari Universitas Gadjah Mada sebagai tamu untuk berdiskusi. Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut dengan susunan kegiatan di hari pertama berupa presentasi makalah dari permasalahan yang dihadapi anggota APTIK oleh tiap wakil dari universitas dan 
sekolah tinggi. Kemudian pada hari kedua para peserta berdiskusi untuk mencari strategi penyelesaiannya.
Lokakarya ini diadakan dengan tujuan mengidentifikasi masalah-masalah yang dialami di perguruan tinggi APTIK untuk mencari strategi dalam menyelesaikannya. “Output dari lokakarya ini adalah bentuk tulisan rekomendatif untuk diberikan kepada pemerintah yang baru terkait dengan permasalahan di pendidikan tinggi saat ini.” ujar Dr. Titik Kristiyani, M.Psi. “Selain itu, diharapkan muncul hasil tulisan yang akan dipublikasikan di media massa.” lanjutnya.
(DB & MHH)
