USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Raih Akreditasi Pertama, Program Studi Magister Farmasi USD Terakreditasi "B"

diupdate: 5 tahun yang lalu



Berdasarkan surat keputusan dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) No: 0142/LAM-PTKes/Akr/Mag/III/2019 tanggal 23 Maret 2019, Magister Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) berhasil mendapatkan akreditasi yang pertama dengan peringkat B. Program Studi Magister Farmasi USD mendapatkan izin operasional pada bulan Juli 2017 dengan membawa visi program studi yang menjadi acuan penelitian dan pengajaran terkait: Rancangan dan Penemuan Obat Berbantukan Komputer (RPOBK), Sistem Penghantaran Obat Berbantukan Komputer (SPOBK), dan Peracikan dan Penyerahan Obat Berbantukan Komputer (PPOBK) di Indonesia maupun di Asia Tenggara.

Enade Perdana Istyastono, M.Sc., Ph.D., Apt selaku Ketua Program Studi Magister Farmasi USD mengatakan sangat puas dengan hasil akreditasi yang telah dicapai. Enade mengungkapkan bahwa meskipun terhitung baru, para dosen dan karyawan Program Studi Magister Farmasi USD melakukan berbagai strategi untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam akreditasi. Salah satunya adalah dengan memperkuat sumber daya manusia yang dimiliki terutama para dosen. Hingga saat ini Program Magister Farmasi USD memiliki 6 dosen yang memiliki profil penelitian dan publikasi ilmiah yang baik, serta berkompeten di bidangnya: Enade Perdana Istyastono, M.Sc., Ph.D., Apt; Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt; Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt; Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt; Maywan Hariono, M.Sc., Ph.D., Apt; dan Dr. Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt.

Menurut Dr. Yustina Sri Hartini, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi USD, Program Magister Farmasi USD memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Keunggulan dimaknai dengan proses pengembangan diri secara terus-menerus guna memperbaiki diri dan peningkatan standar pada setiap capaian. Hal ini sejalan dengan konsep Pedagogi Ignasian yang dipegang oleh USD, di mana adanya proses refleksi yang kemudian menindaklanjuti hasil dari refleksi tersebut. Inilah yang kemudian diterapkan oleh civitas akademika Program Magister Farmasi USD. Dari sisi keunikan, Program Magister Farmasi USD konteksnya selama ini adalah banyak menggunakan teknologi informasi. “Dalam hal konsep, metode pembelajaran, dan konteks pembelajaran tentunya juga akan menggunakan bantuan teknologi informasi. Dalam hal ini, menggunakan komputer.” ungkap Yustina.

Enade menambahkan, “Kami menyadari bahwa dunia kefarmasian terus berkembang dan bersinggungan dengan dunia maya, contohnya seperti e-farmasi, e-health, dan sebagainya. Sehingga computer edit akan menjadi pilihan dan fokus tetap pada sisi humanistik sesuai dengan motto universitas (Cerdas dan Humanis) guna mencapai keseimbangan antara perkembangan ekonomi dan masyarakat sosial.”

Selain itu, Fakultas Farmasi USD juga memiliki wacana program ‘double degree’ antara Program Magister Farmasi dan Program Studi Profesi Apoteker USD. Program ini akan memfasilitasi calon mahasiswa untuk dapat mengambil Progam Magister dan Profesi dalam waktu yang sama dengan harapan dapat saling melengkapi dalam berbagai ilmu pengetahuan dan menerapkannya dengan baik. Yustina menuturkan bahwa wacana ini masih dalam proses dan membutuhkan dukungan dari banyak pihak di USD. “Nanti kalau sudah siap, maka akan kami launching.” ungkapnya.

(J & NWJ)

  kembali