USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Kisah Inspiratif Maria Rosiana Sedjahtera, Mahasiswi Psikologi USD: Yang Muda Yang Berkarya

diupdate: 5 tahun yang lalu




Maria Rosiana Sedjahtera, perempuan yang berasal dari Tangerang ini memiliki sapaan Ana, menempuh pendidikan sebagai mahasiswi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (USD). Siapa sangka Ana yang masih menempuh pendidikan di semester akhir ini tidak hanya mendalami ilmu Psikologi, namun juga memiliki ketertarikan di dunia perfilman. 

Ana, di usia muda sukses menjadi sutradara di beberapa film yang dibuatnya. Film pertama yang ia garap adalah film dokumenter dengan judul “Besok syuting, hari ini kakek meninggal”, Film ini sukses dinominasikan sebagai film pendek dokumenter terbaik di Erasmus Indocs 2013, Festival Film Pelajar Jogja IV 2013, Festival Film Pendek XXI 2014, dan mendapatkan penghargaan kategori musik terbaik pada Madyapadma Jurnalistic Students Film Award 2015, Denpasar. Tidak berhenti di situ Ana kembali membuat film animasi yang berjudul “Biru”, film keduanya ini ditayangkan perdana World Premiere di Mostra Valencia Spanyol pada sebuah Festival Film Internasional Mostra Internacional de Cinema Educatiu (MICE) pada tanggal 27 Februari 2016. Ana selaku sutradara mengakui bahwa dalam pembuatan film tidak semudah yang dibayangkan dan membutuhkan banyak bantuan, seperti dalam pembuatan kedua filmya, ia dibantu oleh rekan-rekan timnya yang bekerja di Minikino.

Sebagai mahasiswi yang menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD, ia ikut terlibat aktif dalam organisasi di tingkat Fakultas maupun Universitas. Ana menjabat sebagai anggota Kreatifitas BEMF Psikologi tahun 2015, kemudian menjabat sebagai anggota Kementerian Relasi Himpunan BEMU tahun 2016, dan yang terakhir ia dipercaya untuk menjadi Gubernur BEMF Psikologi tahun 2017. Selain itu, Ana juga pernah mendapatkan Juara 2 Lomba Debat Psikologi tahun 2018 bersama dengan dua rekannya dan mengikuti Service Learning Programme 2018 di Jepang.

Ana merasa sangat bangga dapat menjadi bagian dari Universitas Sanata Dharma, karena ia merasa bahwa USD benar-benar konsisten dengan mottonya “Cerdas dan Humanis”. Selama menempuh pendidikan di USD ia tidak hanya mendapatkan berbagai ilmu namun ia juga merasa bahwa USD menonjolkan nilai-nilai “humanis” ke semua mahasiswanya tanpa memandang suku, ras, maupun agama. Hal ini tercermin ketika Ana mengikuti SLP 2018 di Jepang yang diselenggarakan oleh Association of Jesuit Colleges and Universities in Asia Pacific (AJCU-AP), yakni ketika dalam satu kelompok terdapat temannya yang beragama muslim dan ia merasa bahwa USD sangat menghormati temannya dengan memberikan kesempatan untuk beribadah dan menjaga makanan yang dikonsumsi selama di Jepang. Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa selama ia menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma banyak hal yang dapat ia pelajari. Ana berpendapat bahwa “kita dapat belajar sesuatu tidak hanya dari moment besar namun dari moment kecil pun kita dapat memetik sesuatu yang bermakna untuk kehidupan kita selanjutnya”.

Saat ini Ana bersama dengan teman-temannya sedang merencanakan untuk memproduksi shopping bag yang ramah lingkungan. Berangkat dari keprihatinannya mengenai penggunaan plastik di bumi yang semakin meningkat, sementara sudah bukan menjadi rahasia bahwa plastik merupakan sampah terbesar dan sulit untuk didaur ulang. Akhirnya ia merencanakan membuat shopping bag estetik yang dapat digunakan oleh anak muda. Tentu shopping bag ini akan di selipkan surat-surat untuk menumbuhkan kesadaran anak muda untuk lebih peka untuk menjaga lingkungan terutama untuk mengurangi sampah plastik.

(FPH & ADY)

  kembali