USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Ini yang Membuat Peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 4 Terkesan dengan USD...



USD - Hampir tiga bulan sejak penempatannya di Universitas Sanata Dharma, beberapa mahasiswa peserta program PMM Batch 4 telah memiliki kesan tersendiri. Sejak bulan Februari yang lalu, Universitas Sanata Dharma (USD) menerima kedatangan 138 mahasiswa peserta program PMM Batch 4 dari 63 perguruan tinggi, baik negeri dan swasta dari berbagai wilayah di Indonesia. 
 
Para peserta program PMM Batch 4 tersebut selama semester genap 2023/2024 ini ditempatkan di 19 prodi yang ada di USD untuk belajar. Selain kegiatan perkuliahan sesuai pilihan prodi mereka, mereka juga mengikuti pembelajaran Modul Nusantara yang dikelola oleh tim PMM USD, untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial.
 
Bukan tanpa alasan jika USD dengan berbagai program studinya menjadi pilihan para mahasiswa peserta PMM Batch 4 ini untuk belajar. Peringkat akreditasi unggul dan fasilitas pembelajaran yang ada di menjadi faktor yang seringkali menjadi pertimbangan. Seperti yang disampaikan oleh Abi Qolbi Umayroh Tio Putri, mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah dari Universitas Lampung. 
 
“Selain terdapat program studi yang sama seperti di kampus saya, kampus ini juga merupakan kampus yang memiliki akreditasi unggul sehingga membuat saya tertarik untuk menjadikan USD sebagai kampus tujuan,” ungkapnya. 

PMM Batch 4
Hal senada juga diungkapkan Angelia Caroline Stiassa, mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Manado. 
 
“Yang membuat saya memilih USD sebagai kampus dimana saya akan bertukar selama satu semester ini karena akreditasi USD yang unggul serta fasilitas kampusnya yang sangat menunjang pendidikan,” ungkapnya. 
 
Sementara Vinsensius Bismoko Tri Nugroho, Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin, lebih melihat pada reputasi sebagai alasan ia memilih USD sebagai tempat belajar.
 
“USD adalah salah satu kampus Katolik terbaik yang pernah saya tahu. Dengan segala prestasi dan kontribusinya dimana-mana, yang sudah sampai ke telinga saya. Dan menurut saya itu keren semua,” ungkap Vinsensius. 
 
Selama hampir tiga bulan berkuliah di USD, tentu para mahasiswa juga mengalami berbagai tantangan. Dalam waktu yang singkat mereka harus bisa beradaptasi dengan lingkungan, teman-teman dan budaya yang baru.
 
“Ketika bulan Ramadhan, sementara USD adalah kampus Katolik yang tidak banyak orang berpuasa, itu tantangan saya. Saya melihat dimana-mana semua orang makan dan minum seperti hari biasa,” ujar Abi setengah bercanda.  
 
“Saya merasa agak sulit dalam beradaptasi dengan lingkungan pembelajaran di USD karena tentu berbeda dengan kampus saya. Namun ada beberapa teman mahasiswa asli USD yang senang memberikan informasi seputar perkuliahan hingga saya dapat menyesuaikan diri," timpal Angelia. 

Sementara itu tantangan yang tidak mudah juga dihadapi oleh Vinsensius, yang berasal dari program studi yang berbeda. Ia berasal dari prodi D3 Manajemen Informatika, namun karena peraturan program PMM yang mengharuskan pilihan prodi di jenjang yang sama (diploma), sementara di USD hanya ada satu prodi D3, maka ia ditempatkan di D3 Elektromedis.
 
“Tantangannya, ya karena harus memahami mata kuliah yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Namun saya sadari semua itu, saya ambil hanya untuk bisa merasakan berkuliah di USD ini. Saya 'mengorbankan' jurusan asli yang saya minati untuk mengambil D3 Teknologi Elektromedis USD,” tuturnya. 

PMM Batch 4
Meskipun mengalami proses adaptasi yang penuh tantangan, ketiganya merasa bahwa para dosen di USD sangat membantu mereka untuk bisa belajar dengan baik. 
 
“Selain fasilitas gedung dan pembelajarannya sangat bermanfaat, dosen di USD sangat baik dan komunikatif kepada mahasiswa,” ujar Abi.
 
“Saya merasa dosen di USD sangatlah totalitas ketika mengajarkan ilmu kepada kami. Dosen tidak pernah meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengajar. Mereka seperti tidak ada lelahnya mengajar kami,” ungkap Angelia. 
 
“Jujur saya menilai para pengajar USD, terutama di prodi saya, adalah dosen-dosen terbaik yang pernah saya temui, dengan gaya mengajarnya yang sangat memperhatikan daya tangkap mahasiswanya. Para dosen USD selalu mencari cara agar mahasiswa mengerti apa yang dosen jelasin,” ujar Vinsensius menambahkan. 
 
Meski Abi, Angela dan Vinsesius adalah mahasiswa pertukaran, namun mereka juga menunjukkan perhatian terhadap USD dengan menyampaikan hal-hal yang bisa dikembangkan oleh pihak kampus, baik dalam pelaksanaan PMM maupun hal yang lain. 
 
“Saya rasa baik jika pihak USD bisa lebih memperkenalkan mahasiswa PMM kepada lingkungan kampusnya, seperti organisasi di dalam kampus maupun kegiatan non-akademiknya. Dengan demikian kami bisa lebih mengenal kehidupan kampus dan terlibat aktif, bukan sekedar sebagai mahasiswa pertukaran antar universitas,” ungkap Angelia. 
 
“Untuk kegiatan-kegiatan yang ada Modul Nusantara perlu ditingkatkan lagi, dibuat lebih menarik lagi. Sehingga, kedepannya ketika penerimaan mahasiswa PMM lagi, kegiatan Modul Nusantara lebih membuat mahasiswa puas,” tutur Abi
 
Sementara Vinsensius justru melihat banyaknya fasilitas di USD yang bisa dimanfaatkan secara lebih optimal. 
 
“Saya melihat masih banyak lahan atau ruangan kosong. Mungkin bisa dimanfaatkan sebagai tempat yang berguna untuk pengembangan minat dan bakat mahasiswanya,” ungkap Vinsensius. 
 
PMM Batch 4
Lalu, apakah mereka merasa senang dan terkesan dalam menjalani program pertukaran mahasiswa di USD?

“Saya cukup puas dan sangat enjoy menjalani perkuliahan di USD, begitu pun dengan sistem pembelajaran di USD yang berbeda dengan kampus asal saya,” ucap Abi singkat.
 
“Selama saya berproses di USD saya merasa banyak memperoleh wawasan baru dan juga mendapatkan banyak teman dari berbagai daerah yang berbeda-beda namun tetap solid dan bisa diajak kerja sama dengan baik,” tutur Angelia. 
 
Ia juga mengungkap kesannya tentang ciri khas USD, yaitu moto cerdas humanis yang terwujud dalam pengalaman selama dua bulan di USD.  
 
“Ciri khas yang saya rasakan ketika menjadi bagian dari mahasiswa USD adalah cerdas dan humanis, yaitu bagaimana USD mampu menghasilkan calon calon sarjana yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dengan sikap empati, peduli, dan menghargai martabat satu sama lain dengan baik,” tutur Angelia.
 
“Yang menjadi ciri khas USD itu ya yang terdapat pada moto-nya, ‘Cerdas dan Humanis’. Ketika seseorang udah masuk di dalamnya, mereka bakal merasakan feel kekeluargaannya dan menyadari pola pikir di USD yang sangat cerdas untuk masa depan,” pungkas Vinsen.
 
Hingga akhir bulan Juni 2024, para peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka masih akan terus melanjutkan belajarnya di Universitas Sanata Dharma. Selamat melanjutkan program PMM. Semoga perjumpaan dan pengalaman belajar di USD bermanfaat untuk meraih masa depan.
 
***

Penulis: Antonius Febri Harsanto 

  kembali